Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bambang Widjojanto Ingin Komite PK DKI Jadi Contoh untuk Daerah Lain
5 Januari 2018 4:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Komite Pencegahan Korupsi (PK) DKI Jakarta hari ini mulai bekerja. Ketua Tim Komisi PK, Bambang Widjojanto berharap tim ini nantinya bisa menjadi contoh bagi daerah lain sehingga korupsi bisa terus ditekan.
ADVERTISEMENT
Bambang mengatakan, tugas baru ini tidak mudah karena tim semacam ini baru pertama kali dibentuk. Tapi jika berhasil, tim ini bisa jadi percontohan di daerah lain.
“Ini ibaratnya gini, infrastuktur pencegahan korupsi sedang dibangun. Kalau itu terjadi, ini akan menjadi perubahan fundamental se-Indonesia karena Jakarta adalah barometer dan inspirasi,” kata Bambang di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis, (4/1).
“Ini sebenernya, kita lagi ingin melakukan sesuatu yang mudah-mudahan ini bisa menyentuh persoalan secara fundamental dan bisa membangun bangsa lebih dahsyat dengan lompatan. Mudah-mudahan sih kayak gitu,” tambahnya.
Di awal kepemimpinannya, Bambang sedang merancang konsep one map one data sebagai sistem dasar integrasi di Jakarta. Sehingga semua data termasuk transaksi keuangan bisa diawasi dengan mudah.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah sampai di stage ini. Sekarang misalnya sudah punya 20 informasi, ini bisa berkembang menjadi 50 sampai 100. Jadi itu berkembang terus, bahkan nanti akan kerja sama dengan teman-teman IT kita,” jelas mantan pimpinan KPK itu.
Bambang melanjutkan, dalam proses pencegahan korupsi dengan pengumpulan data tersebut tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu partisipasi aktif dari masyarakat juga untuk mengawasi.
Bambang berharap dengan sistem one map one data yang direncanakan tersebut bisa berjalan efektif. Sehingga budaya korupsi khususnya di DKI Jakarta bisa dituntaskan perlahan.
"Kan yang mesti ditangani juga itu sistemnya. Membangun sistem merupakan bagian dari mencegah. Pencegahan yang hebat merupakan bagian dari penindakan. Ini yg disebut dengan offensive prevention atau reaktif istilahnya,” ucap Bambang.
ADVERTISEMENT