Bamsoet hingga Agun Gunandjar Ambil Formulir Bakal Caketum Golkar

30 November 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agun Gunandjar dan Bambang Soesatyo. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan dan Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Agun Gunandjar dan Bambang Soesatyo. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan dan Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Partai Golkar telah membuka pendaftaran bakal calon ketua umum sejak 28 November hingga 2 Desember untuk menjaring calon ketum periode 2019-2024. Juru bicara Golkar Christina Aryani menyebut sudah ada 8 kader yang mengambil formulir pendaftaran sejak pendaftaran dibuka.
ADVERTISEMENT
"Saat ini, berdasarkan informasi yang saya terima dari panitia pemilihan, sudah ada 8 orang kader Partai Golkar yang mengambil formulir untuk daftar jadi bakal calon ketum dan saat ini masih bakal calon. Belum menjadi calon," kata Aryani dalam diskusi bertajuk 'Harapan dan tantangan Partai Golkar pada Munas 2019' di Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/1).
Christina Aryani. Foto: Instagram/@christinaaryani
Christina menyebut sejumlah nama yang telah mengambil formulir di antaranya Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ridwan Hisjam, Agun Gunandjar, Bambang Indra Utoyo, Ali Yahya serta sejumlah kader muda. Sedangkan Airlangga Hartanto, kata dia, belum mengambil formulir.
"Yang saya ingat Pak Ridwan Hisjam, Agun Gunandjar, lalu Indra Bambang Utoyo, Bamsoet, dan beberapa kader muda, kalau tidak salah, Pak Ali Yahya. Pak Airlangga belum mungkin hari ini kali," ujar Wasekjen Partai Golkar itu.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberi sambutan saat Pembukaan Pendidikan Politik Partai Golkar Tahun 2019 di Merlyn Park Hotel, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Untuk sejumlah bakal calon yang ada, Christina mengatakan mereka harus memiliki sejumlah syarat yang dipenuhi untuk lolos sebagai caketum. Salah satunya, sudah menjadi pengurus partai selama lima tahun.
ADVERTISEMENT
"Misalnya aktif di parpol, lalu jadi pengurus lima tahun berturut-turut, lalu tidak pernah pindah atau tak pernah jadi anggota parpol lain. Lalu ada prestasi, dedikasi, tidak ada perbuatan tercela. Kemudian bersedia luangkan waktu untuk urus organisasi," kata dia.
Selanjutnya, setiap bakal calon yang lolos harus menyerahkan bukti dukungan sebesar 30 persen dari seluruh suara yang ada di Munas. "Termasuk, bebas G 30/S PKI," kata Christina.
Ia pun berharap agar Munas Golkar yang berlangsung pada 3-6 Desember akan berjalan dengan tertib. Terlebih, munas adalah agenda strategis untuk menentukan arah partai ke depan.
"Harapan kami selaku bagian dari panitia penyelenggara munas ini nanti berlangsung tertib, penuh rasa kekeluargaan karena Partai Golkar ini kan punya agenda besar ke depan. Munas jadi ajang strategis bukan hanya untuk pemilihan ketum tapi juga terkait agenda Golkar ke depan," tutupnya.
ADVERTISEMENT