Bamsoet: Jangan Sampai Indonesia Seperti Suriah atau Irak

19 Maret 2023 11:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo membacakan teks Pancasila saat menghadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila, Enda, NTT. Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo membacakan teks Pancasila saat menghadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila, Enda, NTT. Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan bahaya perang saudara yang dipicu oleh perpecahan kecil dalam peringatan ke 9 tahun Undang-Undang tentang desa di GBK, Minggu (19/3). Apalagi jelang Pemilu 2024, semua harus waspada.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Bamsoet mengingatkan para massa yang mayoritas merupakan perangkat desa untuk selalu menjaga kerukunan di wilayah masing-masing.
“Saya ingin saudara sadar pentingnya kita menjaga nilai persatuan dan kesatuan kita, menjaga agar terus dalam bingkai Indonesia, kita tidak ingin seperti Suriah, Iran, Irak, dan sebagainya,” kata Bamsoet ketika memberikan sambutan.
Menurut Bamsoet, jika masyarakat Indonesia masih mudah terpecah belah hanya karena perbedaan pendapat, maka perang saudara bukan suatu hal yang mustahil.
Politikus Partai Golkar itu mengambil contoh konflik yang terjadi di Suriah dan Iran. Karena perang saudara, negaranya menjadi lemah dan gampang diserang oleh bangsa lain.
“Bayangkan, negara-negara itu dalam satu kawasan, tapi dapat dipecah belah oleh negara-negara lain yang ingin menguasai sumber daya alam yang ada di negara tersebut,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Bamsoet yakin masyarakat Indonesia tidak akan mudah terpecah karena Indonesia memiliki ideologi yang kuat tidak seperti negara lain.
“Untuk itu, tugas bapak ibu sebagai perangkat desa kepala desa dan bamus desa, waspadai dan jaga masyarakat desa untuk tetap menjaga nilai-nilai persatuan kita, menjaga toleransi menjaga kebinekaan, dan menjaga Indonesia tetap dalam bingkai NKRI,” pungkasnya.