Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bandara di Maumere Ditutup Imbas Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki
4 November 2024 16:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Satu Bandara di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditutup imbas letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Pulau Flores. Gunung Lewotobi meletus pada Senin (4/11) dini hari tadi.
ADVERTISEMENT
"Untuk penutupan bandara, dari informasi sementara yang kami terima, itu ada satu bandara di Maumere, yang saat ini ditutup," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers di kantornya, Senin (4/11).
Ia menjelaskan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait penutupan bandara imbas letusan Gunung Lewotobi tersebut.
"Untuk keterangan lanjutan terkait penutupan bandara ini, nanti kita akan berkoordinasi langsung dengan Kemenhub yang akan kita sampaikan update pada konpers berikutnya," jelasnya.
Hingga siang ini, 10 orang dilaporkan tewas. Dari jumlah tersebut, 1 orang masih belum ditemukan karena terjebak reruntuhan akibat letusan. Sementara, 6 orang sudah berhasil teridentifikasi identitasnya.
"Kita masih menerima konfirmasi dari Kakansar Maumere bahwa jumlah korban 6 orang ini yang sudah tervalidasi. Artinya, jasadnya sudah bisa ditemukan," kata Muhari.
ADVERTISEMENT
Letusan ini juga berdampak pada 7 desa yang berada di 2 kecamatan, yakni Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura.
Terdapat 6 desa terdampak di Kecamatan Wulanggitang, yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru, dan Boru Kedang. Kemudian, satu desa di Kecamatan Ile Bura, yakni Desa Dulipali.
Muhari juga merinci jumlah warga yang terdampak akibat bencana ini, yakni sebanyak 2.734 KK atau 10.295 jiwa.
"Ini bukan jumlah pengungsi, tetapi ini jumlah warga terdampak di 7 desa ini," pungkasnya.
Akibat bencana ini, BNPB pun menetapkan status tanggap darurat bencana selama 58 hari. Terhitung dari 4 November hingga 31 Desember 2024 mendatang.