Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Disampaikan bahwa terdapat peringatan dini cuaca di wilayah Bandara Internasional Yogyakarta mulai pukul 18.11 WIB terjadi kabut dengan jarak pandang 500 meter," kata Stakeholder Relation Manager YIA, Ike Yutiane, dalam keterangannya, Jumat (6/10).
Ada 7 pesawat yang terdampak cuaca berkabut tersebut. Rinciannya 2 pesawat mengalami delay ketibaan yakni Pelita Air (PAS IP 244) dan Batik Air (BTK ID 7551); lalu 3 pesawat dialihkan yakni Super Air Jet (SJV 950) dan Lion Air (LNI 567 dan LNI 665) ke Surabaya; serta sisanya harus kembali ke bandara asal yakni Batik Air (BTK 6372) dan Trans Nusa (TNU 5536).
"Kondisi saat ini pukul 19.00 WIB, seluruh pesawat holding (delay ketibaan) telah mendarat di YIA," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu keterangan dari Stasiun Meteorologi BMKG Yogya, kabut terjadi karena suhu udara dingin yang diikuti dengan kelembapan udara permukaan yang tinggi. Sehingga terjadi kondensasi (pengembunan) berupa pembentukan butiran air yang mengambang di udara.
"Dapat terjadi pada dini hari-pagi hari dan pada sore hari-menjelang malam hari. Kabut akan hilang seiring pemanasan matahari atau saat kecepatan angin relatif kencang," jelas keterangan resmi Stasiun Meteorologi BMKG Yogya.
"Kabut yang terjadi di wilayah Bandara YIA pada tanggal 6 Oktober 2023 sore hari hingga malam hari disebabkan adanya uap air dari Samudera Hindia yang masuk ke wilayah Bandara YIA (transfer kelembapan). Karena sifat udara seperti balon di mana pada saat udara dingin menyusut dan saat panas mengembang, maka saat menyusut pada sore hari maka uap air akan sampai ke permukaan bumi sehingga menyebabkan kabut," jelasnya.
ADVERTISEMENT