Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bangga Anies untuk Susi yang Lulus SMA: Bisa Jadi Contoh
14 Juli 2018 15:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengungkapkan rasa bangganya kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti karena di usianya yang sudah tidak muda lagi tetap mau menyelesaikan pendidikan SMA dengan menempuh paket C.
ADVERTISEMENT
Menurut Anies, Susi merupakan telada bagi jutaan anak Indonesia yang putus sekolah agar termotivasi menyelesaikan pendidikan tanpa mengenal usia.
"Waktu itu saya Mendikbud, saya memerlukan role model untuk contoh supaya jutaan anak di Indonesia yang putus sekolah. Kalau sekarang ditanya siapa contohnya, contohnya Bu Susi. Bu Susi ini contoh buat jutaan anak, beliau kembali jadi teladan," kata Anies usai Halal Bihalal di Dinas PMPTSP, Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (14/7).
Anies menceritakan awalnya Susi mentertawakan tawaran dia untuk mengukuti program paket C, namun akhirnya Susi menjalani program itu hingga selesai.
"Wih Saya bangga pada Bu Susi, bangga bener. Beliau pembelajar. Mau belajar, di usia yang seperti ini, kejar paket C," ujar Anies.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan bahwa banyak lowongan kerja yang harus persyaratannya ijazah SMA. Hal itu juga menurut Anies menjadi salah satu penyebab pengangguran di Indonesia.
"Dengan punya ijazah, kesempatan bekerja langsung muncul. Banyak sekali kesempatan bekerja itu tidak bisa diambil karena enggak punya ijazah SMA. Jadi saya senang akhirnya Bu Susi lulus. Mudah-mudahan jadi contoh," ujarnya.
Susi menjalani paket C pada saat ia sudah mendapat dua gelar Doktor Honoris Causa. Namun hal itu tidak membuatnya malu. Ia mengikuti program paket C di Yayasan Bina Pandu Mandiri di Ciamis, Jawa Barat, sejak Juli 2015.
Ia jadi juara pertama. Dalam ujian paket C, Susi mendapatkan nilai 82,0 untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), 72,0 untuk Bahasa Indonesia, 76,0 untuk Bahasa Inggris, 52,5 untuk Matematika, 42,5 untuk Ekonomi, 44,0 untuk Sosiologi 44,0, dan 60,00 untuk Geografi.
ADVERTISEMENT