Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menurunkan tingkat pencemaran air. Limbah rumah tangga masih menjadi perhatian agar bisa dikelola dengan baik sehingga saluran air tak tercemar.
ADVERTISEMENT
Salah satu program yang dilakukan saat ini yakni membangun Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT) di berbagai permukiman padat penduduk.
Dengan adanya SPALDT, air limbah rumah tangga tidak lagi langsung mengalir ke drainase.
“SPALDT dapat mengurangi pencemaran badan air (saluran), karena air limbah domestik disalurkan melalui jaringan perpipaan (Sewerage) secara terpusat menuju Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD),” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal.
Yusmada menjelaskan, air yang mengalir ke SPALDT akan diolah terlebih dulu. Dengan pengolahan ini, air yang mengalir ke drainase dijamin baku mutunya. Tidak ada air yang terserap langsung seperti konsep konvensional.
“Mengurangi pencemaran air tanah, karena air limbah domestik tidak diresapkan ke dalam tanah, seperti pada tangki septik konvensional, melainkan langsung disalurkan melalui jaringan perpipaan air limbah domestik,” jelas dia.
ADVERTISEMENT
Jika limbah yang masuk ke dalam tanah berkurang, kualitas air bisa lebih baik sehingga warga bisa terhindar dari berbagai penyakit.
“Mengurangi penyakit bawaan air (waterborne diseases), yang sebelumnya disebabkan oleh saluran drainase lingkungan yang kotor, atau air tanah yang tercemar bakteri E. Coli, bagi masyarakat yang masih menggunakan air bersih bersumber dari air tanah,” ucap Yusmada.
Yusmada mengajak semua masyarakat bergabung dan berkolaborasi untuk mengelola air limbah lebih baik. Sebab, SPALDT membuat air yang telah selesai diolah menjadi lebih baik berkualitas.
"Menjaga kualitas badan air, karena air hasil olahan IPAL yang dibuang ke badan air sudah memenuhi baku mutu sesuai peraturan, sehingga tidak mencemari lingkungan,” ujarnya.
Sementara Dirut PAL Jaya, Aris Supriyanto, mengatakan SPALDT bisa menjadi alternatif terbaik menggantikan septic tank yang selama ini banyak dipakai
ADVERTISEMENT
SPALDT merupakan sistem pengelolaan air limbah berbasis pipa. PD PAL Jaya menyediakan pipa dari satu tempat menuju SPALDT yang telah ditetapkan.
Di sana, air limbah diolah terlebih dulu sampai memenuhi baku mutu. Setelah itu, air baru bisa disalurkan ke drainase.
"Iya syaratnya kalau IPAL harus baku mutu, supaya aman dibuang ke jalan air," kata Aris.
Lebih lanjut, Aris mengatakan, banyak manfaat yang bisa didapat bila pengolahan air limbah ini berjalan dengan baik. Yang pasti, mutu air menjadi lebih baik.