Banjir bak 'Kiamat' Hantam Eropa Tengah: 17 Orang Tewas, Ribuan Diminta Ngungsi

17 September 2024 14:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan umum yang diambil oleh drone dari area banjir di tepi sungai Nysa Klodzka di Nysa, Polandia, Senin (16/9/2024). Foto: Kacper Pempel/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan umum yang diambil oleh drone dari area banjir di tepi sungai Nysa Klodzka di Nysa, Polandia, Senin (16/9/2024). Foto: Kacper Pempel/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banjir besar yang melanda Eropa Tengah terus menimbulkan korban jiwa dan kehancuran sejak akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Pada Senin (16/9), Wali Kota Nysa, Polandia, telah meminta 44 ribu penduduk untuk segera mengungsi akibat risiko tanggul jebol yang dapat membanjiri kota dari danau terdekat.
Jumlah korban tewas meningkat menjadi sedikitnya 17 orang, termasuk tujuh korban di Rumania dan lainnya di Austria, Republik Ceko, serta Polandia.
Banjir terburuk dalam lebih dari dua dekade ini menyebabkan kerusakan infrastruktur, termasuk jembatan dan rumah-rumah yang hancur.
Penduduk di Kota Litovel di Ceko, dengan 70 persen wilayahnya terendam air sedalam satu meter, menggambarkan ketakutan mereka saat air naik dengan cepat selama akhir pekan.
"Saya sangat, sangat takut. Saya lari karena air naik sangat cepat di dekat rumah," kata warga Litovel bernama Renata Gaborova (39 tahun), seperti dikutip dari Reuters.
Orang-orang berdiri di jalan yang hancur di tepi Sungai Biala Ladecka setelah banjir di Ladek Zdroj, Polandia, Senin (16/9/2024). Foto: Kacper Pempel/REUTERS
Sementara air mulai surut di beberapa wilayah, kota-kota lain seperti Wroclaw, Polandia, masih memperkuat pertahanan untuk menghadapi banjir berikutnya.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, mengumumkan status bencana dan meminta bantuan Uni Eropa untuk penanganan lebih lanjut.
Beberapa penduduk, seperti Szymon Krzysztan (16 tahun) dari Ladek Zdroj, menyebut situasi di kotanya sebagai 'kiamat' akibat jembatan-jembatan yang lenyap dan kota terisolasi.
"Kota ini seperti kiamat. Kota hantu," ungkap Krzysztan.
Rekaman Reuters menunjukkan kota itu dipenuhi puing-puing dan lumpur.
Rekaman drone menunjukkan jembatan yang terendam di tengah banjir di Klodzko, wilayah Silesia Bawah, Polandia, Minggu (15/9/2024). Foto: Jakub Karolewicz via REUTERS
"Armageddon, bencana itu benar-benar menghancurkan segalanya karena kami tidak punya satu pun jembatan. Di Ladek, semua jembatan telah lenyap. Kami benar-benar terputus dari dunia," cerita warga lainnya, Jerzy Adamczyk (70 tahun).
Di sisi lain, Hongaria dan Slovakia kini bersiap menghadapi banjir lebih lanjut, dengan ribuan tentara siaga untuk membantu.
Cuaca buruk diperkirakan masih akan berlangsung hingga pertengahan minggu, dengan hujan deras yang mengancam wilayah lainnya di Eropa.
ADVERTISEMENT