Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Banjir Bandang dan Longsor Tewaskan 169 Orang di Ibu Kota Kongo
17 Desember 2022 14:39 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hujan deras menyebabkan banjir dan tanah longsor dari malam hari pada Senin (12/12) hingga dini hari pada Selasa (13/12). Bencana tersebut meratakan sedikitnya 280 rumah di Distrik Mont-Ngafula Kinshasa, serta sebagian besar jalan raya nasional utama.
"Pada 16 Desember, pihak berwenang Kongo melaporkan bahwa setidaknya 169 orang telah tewas," tulis pernyataan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), dikutip dari AFP, Sabtu (17/12).
"Sekitar 30 orang terluka dan menerima perawatan di rumah sakit di seluruh kota dan setidaknya 280 rumah hancur," imbuhnya.
Pemerintah belum mengumumkan peningkatan jumlah korban. Kantor Perdana Menteri Kongo, Jean-Michel Sama Lukonde, sempat menyebutkan korban jiwa mencapai 120 orang pada Selasa (13/12).
Kongo melakukan tiga hari berkabung nasional sejak Rabu (14/12).
ADVERTISEMENT
Distrik Mont-Ngafula dan Ngaliema yang terletak di barat adalah daerah yang paling parah dilanda hujan lebat. Longsor juga terjadi di Distrik Mont-Ngafula sehingga menutupi rute pasokan utama yang menghubungkan ibu kota dengan Pelabuhan Matadi.
Menurut OCHA, sekitar 38.000 penduduk setempat terdampak bencana tersebut. Jalanan utama di pusat kota berpenduduk sekitar 15 juta orang ini terendam selama berjam-jam.
Kota yang terletak di Sungai Kongo ini telah melihat peningkatan populasi besar selama beberapa tahun terakhir. Banyak tempat tinggal pun dibangun di lereng yang rawan banjir. Kinshasa juga memiliki drainase dan saluran pembuangan yang tidak memadai.
Sekitar 40 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor pula pada November 2019. Distrik Mont-Ngafula adalah salah satu daerah yang paling parah terkena dampak kala itu. Tetapi, seorang penduduk setempat mengatakan, banjir kali ini lebih parah.
ADVERTISEMENT
"Kami belum pernah melihat banjir sebesar ini di sini," ungkap Blanchard Mvubu.
"Saya tertidur dan saya bisa merasakan air di dalam rumah. Ini bencana. Kami telah kehilangan semua harta benda kami di rumah, tidak ada yang bisa diselamatkan," sambungnya.
Live Update