Banjir Bandang di Bangka Belitung Rusak Sejumlah Jalan dan Jembatan

11 Maret 2018 17:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir di Bangka Belitung. (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di Bangka Belitung. (Foto: Dok. BNPB)
ADVERTISEMENT
Banjir bandang melanda Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung, pada Minggu (11/3) sekitar pukul 04.00 WIB. Banjir merendam beberapa wilayah, meliputi Desa Tanjung, Kampung Ulu, Kampung Culong, dan Desa Belo Laut.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, kejadian ini menyebabkan sejumlah kerugian material. Tak hanya itu, banjir juga menimbulkan sejumlah penyakit.
"(Banjir) berdampak pada kerugian material karena berpusat di pasar, krisis air minum, hipotermia dan penyakit lainnya," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/3).
Banjir juga merusak sejumlah infrastruktur, seperti jembatan yang putus dan sejumlah badan jalan. Jembatan putus menyebabkan akses menuju fasilitas kesehatan ke satu desa terputus juga. Dua posko bantuan juga sudah didirikan, yaitu di kantor BUMN sebagai posko induk, dan satu posko di dekat rumah warga di Desa Belo Laut.
Banjir di Bangka Belitung. (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di Bangka Belitung. (Foto: Dok. BNPB)
Sutopo mengatakan, banjir masih mungkin terjadi karena cuaca di wilayah tersebut masih mendung dan berpotensi hujan turun kembali.
ADVERTISEMENT
"Kondisi jam 10.00 WIB (banjir) sudah surut di Desa Tanjung daerah pasar, Kampung Culong selutut, dan Kampung Ulu terendam semata kaki. Belo Laut selutut. Namun masih ada kemungkinan banjir menyusul karena cuaca masih mendung," lanjut Sutopo.
Banjir di Bangka Belitung. (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di Bangka Belitung. (Foto: Dok. BNPB)
Posko yang didirikan juga melayani pelayanan kesehatan bagi korban banjir. Para korban terserang berbagai macam penyakit, mulai dari batuk, pilek, pusing, gatal-gatal, demam hingga sakit gigi. Sebanyak tujuh warga yang sakit telah ditangani di posko Belo Laut.
Sedangkan terdapat tiga personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat yang mengalami hipotermia saat membantu evakuasi warga. Saat ini, ketiganya sudah ditangani di pos induk.
"Pasien hipotermia (berasal dari) personel dari BPBD karena membantu evakuasi. Tapi bisa langsung segera ditangani," pungkasnya.
ADVERTISEMENT