Banjir di Bangladesh dan India Memburuk, Korban Tewas Bertambah Jadi 59

19 Juni 2022 6:20 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir di Bangladesh Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di Bangladesh Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Situasi banjir di Bangladesh dan timur laut India semakin memburuk. Kepala administrator pemerintah wilayah Sylhet Mosharraf Hossain mengatakan, banjir di Bangladesh memburuk pada Sabtu (18/6) pagi setelah jeda sementara dari hujan pada sore sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Situasinya buruk. Lebih dari empat juta orang terdampar oleh banjir," kata Hossain kepada AFP, seraya menambahkan hampir seluruh wilayah itu gelap gulita akibat putusnya aliran listrik.
Banjir memaksa bandara internasional terbesar ketiga Bangladesh di Sylhet ditutup pada Jumat. Di sekitar ibu kota daerah, penduduk mengarungi air setinggi pinggang di sepanjang jalan.
Ilustrasi banjir di Bangladesh, usai diterjang hujan monsun. Foto: AFP
Diprediksi banjir akan memburuk selama dua hari ke depan dengan hujan lebat di Bangladesh dan hulu di timur laut India.
Sebelum hujan minggu ini, wilayah Sylhet masih belum pulih dari banjir terburuk dalam hampir dua dekade akhir bulan lalu. Setidaknya 10 orang tewas dan empat juta lainnya terkena dampak.
Badai monsun di Bangladesh dan India telah menimbulkan banjir dahsyat yang menewaskan 59 orang dan menyebabkan jutaan lainnya terdampar. Korban tewas bertambah dari yang sebelumnya tercatat 41 korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya banjir telah menjadi ancaman biasa bagi jutaan orang yang tinggal di dataran rendah Bangladesh, karena wilayah ini langganan terendam banjir. Namun para ahli mengatakan perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi, keganasan, dan ketidakpastian.
Orang-orang mengarungi air saat mereka mencari perlindungan saat banjir di Sylhet, Bangladesh. Foto: Stringer/REUTERS
Hujan tanpa henti selama seminggu terakhir telah membanjiri bentangan luas timur laut Bangladesh. Pasukan keamanan dan tanggap darurat dikerahkan untuk mengevakuasi warga.
Sekolah telah diubah menjadi tempat pengungsian dan penampungan bantuan untuk seluruh desa yang terendam dalam hitungan jam oleh sungai yang tiba-tiba meluap.
"Seluruh desa tenggelam pada Jumat pagi dan kami semua terdampar," kata Lokman yang tinggal di Desa Companiganj kepada AFP.
"Setelah menunggu seharian di atap rumah kami, seorang tetangga menyelamatkan kami dengan perahu darurat. Ibu saya mengatakan dia belum pernah melihat banjir seperti itu sepanjang hidupnya," tambah wanita berusia 23 tahun itu.
Orang-orang naik perahu saat mereka mencari perlindungan saat banji di Sylhet, Bangladesh. Foto: Abdul Goni/REUTERS
Asma Akter, wanita lain yang turut dievakuasi mengatakan keluarganya tidak bisa makan selama dua hari.
ADVERTISEMENT
"Air naik begitu cepat sehingga kami tidak bisa membawa barang-barang kami. Dan bagaimana kamu bisa memasak sesuatu ketika semuanya di bawah air?" ungkapnya.
Berdasarkan laporan pejabat polisi kepada AFP, selain akibat banjir, petir yang dipicu badai telah menewaskan sedikitnya 21 orang di seluruh negara Asia Selatan itu sejak Jumat (17/6) sore.
"Di antara mereka ada tiga anak berusia antara 12 dan 14 yang tersambar petir pada Jumat di Nandail," kata kepala polisi setempat, Mizanur Rahman.
Empat orang lainnya tewas ketika tanah longsor menghantam rumah mereka di lereng bukit di kota pelabuhan Chittagong.
Lalu, sedikitnya 16 orang tewas sejak Kamis di Meghalaya, wilayah terpencil di India. Hal ini disampaikan kepala menteri negara bagian itu, Conrad Sangma, di Twitter, setelah tanah longsor dan aliran sungai yang menenggelamkan jalan.
Orang-orang mengarungi air saat mereka mencari perlindungan saat banjir di Sylhet, Bangladesh. Foto: Stringer/REUTERS
Di Assam, lebih dari 2,6 juta orang terkena dampak banjir setelah hujan deras selama lima hari, menurut badan tanggap bencana negara bagian itu.
ADVERTISEMENT
Delapan belas orang tewas dalam banjir dan tanah longsor di sekitar Assam sejak Kamis (16/6), dengan hampir 7.500 orang dievakuasi pada Sabtu sore.
Ketua Menteri Assam, Himanta Biswa Sarma, telah menginstruksikan pejabat distrik untuk memberikan semua bantuan kepada mereka yang terjebak dalam banjir.