Banjir di Karawang: 208 Rumah Terendam, 863 Warga Mengungsi

21 November 2024 15:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir merendam rumah warga di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Kamis (21/11/2024). Foto: BPBD Karawang
zoom-in-whitePerbesar
Banjir merendam rumah warga di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Kamis (21/11/2024). Foto: BPBD Karawang
ADVERTISEMENT
Bencana banjir melanda Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat, pada Kamis (21/11). Ketinggian air yang mencapai 1,5 meter memaksa ratusan warga mengungsi.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Desa Karangligar, Yosi Apriani, menyebut banjir di desanya ini adalah yang ketiga kalinya di bulan November 2024.
"Pertama di tanggal 4, terus banjir lagi di tanggal 12 november. Sekarang berarti yang ketiga," ungkap Yosi.
Banjir merendam rumah warga di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Kamis (21/11/2024). Foto: BPBD Karawang
Banjir ketiga ini, kata dia, mulai terjadi sejak Rabu pagi pukul 05.00 WIB akibat hujan deras semalaman yang mengakibatkan sungai Cibeet dan Citarum meluap.
"Sekarang sudah mulai banyak yang ngungsi. Banjir paling dalem itu sekitar 150 centimeter, yang tidak dalamnya 10-15 centimeter," sebutnya.

863 warga terdampak

Banjir merendam rumah warga di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Kamis (21/11/2024). Foto: kumparan
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Karawang, Ferry Muharram, mengatakan per hari ini, ada 208 rumah di Desa Karangligar yang terendam banjir.
Kondisi paling parah terjadi di Dusun Pangasinan RT 002 RW 001 dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
ADVERTISEMENT
"Jumlah warga terdampak per 21 November sekitar 863 orang dari 287 keluarga, termasuk di antaranya 36 balita dan 14 bayi," ungkap Ferry.
Ferry menyebut, mereka saat ini sudah dievakuasi ke tiga titik pengungsian aman yang disiapkan pemerintah. Di lokasi pengungsian, pihaknya juga membuka layanan kesehatan apabila ada warga yang sakit akibat dampak banjir.
"Kita sudah berkoordinasi dengan unsur dinkes atau puskes desa untuk membuka layanan kesehatan bagi warga terdampak," jelasnya.

Lelah kebanjiran terus

Banjir merendam rumah warga di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Kamis (21/11/2024). Foto: kumparan
Salah satu warga Desa Karangligar, Bocih (42), masih menaruh harap agar persoalan banjir di wilayahnya bisa teratasi secara konkret.
Pasalnya, ia bersama warga lainnya merasa lelah terus menjadi langganan banjir setiap kali hujan turun. Di tahun ini saja, lanjut dia, banjir sudah 20 kali mengepung wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Bocih yang tinggal bersama suami dan dua anaknya ini pun akhirnya memutuskan mengungsi di posyandu dengan membawa barang seadanya sejak Rabu sore.
"Setahun ada sampe 12 kali bahkan 20 kali kena banjir. Barang-barang juga sering rusak, kayak TV, kompor, kasur juga. Saya asli sini dari dulu kena banjir," kata dia.
Banjir merendam rumah warga di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Kamis (21/11/2024). Foto: kumparan
Diakuinya setiap musim banjir tak hanya berdampak pada barang dan rumah saja. Tetapi juga berdampak pada kesehatan anak-anaknya.
Maka itu ia amat berharap agar pemerintah mengatasi persoalan banjir secara konkret, tidak hanya datang berkunjung dan membawa bantuan.
"Ini anak saya juga gatel, batuk, pilek. Kulitnya merah-merah, bermasalah. Capek. Malah pernah banjir sampe lewat atap juga. Kalau udah surut itu ngebersihinnya lelah. Kalau ada solusi dipindah juga enggak papa, pengin gak kena banjir lagi," pintanya.
ADVERTISEMENT