Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Banjir lumpur yang menerjang Desa Sempol dan Desa Kalisat di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso telah surut. Banjir lumpur terjadi pada Rabu (29/1) sekitar pukul 13.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Sempol dan Kalisat merupakan desa di lereng Gunung Ijen. Dua desa itu juga menjadi akses bagi wisatawan yang hendak pelesir ke kawasan Kawah Ijen.
"Banjirnya mulai surut sekitar pukul 17.20 WIB. Dan kami langsung mengupayakan penangan pascabencananya," ujar Kepala BPBD Bondowoso, Rabu (29/1).
Kukuh mengatakan warga dan juga petugas BPBD langsung berjibaku membersihkan sisa material lumpur di rumah mereka masing-masing. Banjir setinggi 60 centimeter sempat merendam ratusan rumah warga sekitar.
"Diutamakan pembersihan di jalan-jalan untuk akses warga dan sisa lumpur yang masuk ke dalam rumah warga" ujar Kukuh.
Data BPBD Bondowoso, ada 1.600 warga terdampak. Rinciannya adalah 1.000 warga Desa Sempol dan 600-an warga Desa Kalisat.
Kukuh juga mengatakan ada 200 unit rumah warga di Desa Sempol rusak. Sementara itu, 100 unit rumah warga di Desa Kalisat juga rusak tergerus banjir lumpur.
ADVERTISEMENT
Kukuh megatakan pascabanjir, Pemerintah Kabupaten Bondowoso menetapkan tanggap darurat selama 14 hari kedepan. Terhitung dari tanggal 29 Januari 2020 hingga 11 Februari 2020.
Pihak Kecamatan Ijen bersama warga membuka dapur umum. Sebab, warga yang terkena banjir masih kesulitan memasak makanan.
Kukuh mengatakan banjir lumpur yang menerjang dua desa di lereng Gunung Ijen itu disebabkan curah hujan yang tinggi di kawasan sekitar sejak Selasa (28/1) malam. Kebakaran hutan dan lahan (karthutla) 2019 lalu di wilayah hulu atau pegunungan Ijen menjadi faktor kejadian banjir tersebut.