Banjir Jakarta 2021 Dalam Data Pemprov DKI: Cepat Surut, Korban Sedikit

22 Februari 2021 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengevakuasi warga menggunakan perahu karet saat banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2).  Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengevakuasi warga menggunakan perahu karet saat banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jakarta kembali terendam banjir. Sejumlah permukiman padat hingga jalan protokol terendam air dengan tinggi bervariasi. Bahkan, ada korban jiwa akibat banjir itu.
ADVERTISEMENT
Banjir memang bukan pertama kali terjadi di Jakarta. Sejumlah warga di beberapa permukiman bahkan sudah sangat biasa dengan keadaan banjir.
Namun, ada yang berbeda dengan banjir tahun ini. Banjir begitu cepat surut. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut banjir bisa surut dalam 1 kali 24 jam meski intensitas hujan masuk kategori ekstrem.
Lalu bagaimana kondisi banjir Jakarta dalam data beberapa tahun terakhir?
Data Banjir di Jakarta per 20 februari 2021. Foto: Pemprov DKI Jakarta

Curah Hujan

Curah hujan saat terjadi banjir di Jakarta tahun ini mencapai 226 mm per hari. Jika melihat angka 1 Januari 2020, memang curah hujan saat itu lebih tinggi dengan intensitas 377 mm.
Kemudian pada 11 Februari 2015 curah hujan di Jakarta yang menyebabkan banjir saat itu ada di posisi 277 cm. Sementara pada 17 Januari 2013, tercatat curah hujan di Jakarta hanya 100 mm.
ADVERTISEMENT
Mundur ke tahun sebelumnya, pada 2 Februari 2007 curah hujan yang menyebabkan banjir di Jakarta mencapai 340 mm. Kemudian pada 2 Februari tercatat 168 mm.

Jumlah RW Tergenang

Jika melihat data RW tergenang, tahun ini menjadi yang terendah dibanding data 5 tahun sebelumnya yang disajikan Pemprov. Tahun ini tercatat hanya 113 RW yang terendam banjir pada 20 Februari.
Sementara pada banjir 1 Januari 2020, jumlah RW yang terendam mencapai 390 RW. Pada 11 Februari 2015, RW yang terendam mencapai. 702 RW.
Mundur lagi ke 17 Januari 2013, jumlah RW yang terendam mencapai 599 RW. Sementara pada 2 Februari 2007, jumlah wilayah yang terendam banjir mencapai 955 RW.
Terakhir pada 2 Februari 2002, RW yang terendam banjir berjumlah 353 RW.
Petugas kebersihan membersihkan sampah banjir di Jakarta. Foto: Instagram/@aniesbaswedan

Luas Area Tergenang

Luas area yang tergenang pada banjir 20 Februari 2021 turun drastis dari tahun-tahun sebelumnya. Pemprov DKI mencatat, hanya 4 km persegi. Penghitungan tahun ini menggunakan hitungan poligon luas are pada peta berbasis RT.
ADVERTISEMENT
Sementara pada 1 Januari 2020, luasan area banjir di Jakarta mencapai 156 kilometer persegi. Pada 11 Februari 2015 mencapai 281 km persegi.
Kemudian pada 17 Januari 2013 tercatat 240 km persegi dan 2 Februari 2007 mencapai 455 km persegi. Sedangkan 2 Februari 2002 mencapai 168 km persegi.
Selama dua tahun, 2020-2021 ini, banjir juga tercatat tak merendam area strategis. Sementara pada 11 Februari 2015, 17 Januari 2013, 2 Februari 2007, 2 Februari 2002 tercatat banjir merendam area strategis.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau dapur umum di posko pengungsian di GOR Otista, Jakarta Timur, Minggu (21/2). Foto: Instagram/@aniesbaswedan

Jumlah Pengungsi

Jumlah pengungsi akibat banjir di tahun ini juga turun drastis, yakni hanya 3.311 orang. Padahal di 1 Januari 2020 jumlah pengungsi mencapai 36.445 orang.
Pada 11 Februari 2015 jumlah pengungsi bahkan lebih banyak lagi mencapai 45.813. Kemudian pada 17 Januari 2013 mencapai 90.913 orang dan tertinggi pada 2 Februari 2007 dengan 276.333 pengungsi.
ADVERTISEMENT
Sementara pada 2 Februari 2002 pengungsi tercatat sebanyak 154.270 orang.
Sejumlah pengendara sepeda motor berhenti saat banjir di Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Jumlah Korban Jiwa

Bukan hanya jumlah pengungsi, jumlah korban jiwa akibat banjir tahun ini mencatat korban lebih sedikit, yaitu 5 orang. Data ini merupakan data 21 Februari pukul 09.00 WIB.
Jumlah korban di 2021 ini sama dengan seperti banjir pada 11 Februari 2015 yang memakan 5 korban jiwa.
Sementara di tahun-tahun sebelumnya, korban jiwa akibat banjir di atas 10 orang. Misalnya pada banjir 1 Januari 2020 memakan korban hingga 19 orang.
Kemudian pada 17 Januari 2013 korban jiwa mencapai 40 orang. Kemudian pada 2 Februari 2007 korban jiwa mencapai 48 orang. Sementara pada 2 Februari 2002 tercatat 32 orang meninggal akibat banjir.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meninjau penanganan banjir di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (22/2). Foto: PPID DKI JAKARTA

Lama Genangan Banjir Surut

Tahun ini juga menjadi tahun dengan waktu genangan banjir surut paling cepat. Banjir 20 Februari 2021 surut dalam waktu 1 hari saja.
ADVERTISEMENT
Jika mundur ke 1 Januari 2020, banjir baru surut dalam waktu 4 hari. Sedangkan pada 11 Februari 2015 dan 17 Januari 2013, banjir baru bisa surut setelah 7 hari atau seminggu.
Kemudian pada 2 Februari 2007 banjir baru surut setelah 10 hari. Sementara pada 2 Februari 2002 banjir baru surut setelah 6 hari.