Banjir Lahar Gunung Marapi Telan Banyak Korban, Ada Efek Erupsi Tahun Lalu

13 Mei 2024 20:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi kendaraan yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Senin (13/5/2024). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi kendaraan yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Senin (13/5/2024). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan diduga erupsi Gunung Marapi tahun lalu menyebabkan bencana lahar dingin yang terjadi di Sumatera Barat memakan banyak korban.
ADVERTISEMENT
Banjir lahar dingin Gunung Marapi menewaskan 44 orang. Ada lima wilayah yang terdampak bencana tersebut yakni Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, Kota Padang, dan Padang Pariaman.
"Kita menyimpulkan sementara kejadian ini dipicu curah hujan yang merata cukup tinggi di Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, khususnya itu di kawasan Gunung Marapi," kata Abdul saat konferensi pers, Senin (13/5).
Erupsi tahun lalu membuat aliran lahar begitu deras tanpa ada penghalang. Sehingga arus banjir begitu besar.
"Kita bicara banjir lahar hujan jadi daerah-daerah yang alur-alur banjiran lahar, alur-alur material vulkanik dari Gunung Marapi yang erupsi tahun lalu itu masih ada. Jadi tidak ada pohon, jadi kalau ada hujan intensitas tinggi ini seperti aliran sungai, tidak ada penahan," jelas Abdul.
ADVERTISEMENT
"Seperti sungai dengan kecepatan arus besar dia bawa pasir, batu besar, akan dibawa ke bawah," tambahnya.
Penanganan Banjir dan Tanah Longsor di Sumatra Barat. Foto: Youtube/ BNPB Indonesia
Abdul mengatakan erupsi Gunung Marapi juga menyebabkan perubahan pola aliran lahar. Maka itu pihaknya bersama PVMBG akan meninjau ulang untuk menyiapkan mitigasi agar bencana yang sama tidak terulang.
"Kalau untuk kondisi seperti ini karena faktor erupsi tahun kemarin itu mengubah mungkin pola aliran laharnya dan lain-lain. Ini kita akan pertimbangkan dan kita lihat juga dengan PVMBG kalau kondisi-kondisi seperti ini apa mitigasi yang bisa kita lakukan," kata Abdul.
"Kalau di Merapi kita bangun sabo dam jadi aliran lahar hujan bisa ditahan berapa lapis jadi begitu sampai masyarakat tidak berbahaya. Itu opsi terbuka untuk itu. Karena nantinya kita akan lihat opsi jangka pendek, menangah dan panjang," tutur Abdul.
ADVERTISEMENT
Sabo Dam merupakan bangunan pengendali aliran debris atau lahar yang dibangun melintang pada alur sungai.