Banjir Lahar Hujan dari Merapi, 20 Truk Tambang Terjebak

3 Februari 2022 15:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
20 truk tambang pasir terjebak banjir lahar hujan di lereng Gunung Merapi, Kamis (3/2/2022).   Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
20 truk tambang pasir terjebak banjir lahar hujan di lereng Gunung Merapi, Kamis (3/2/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hujan intensitas tinggi yang mengguyur puncak Gunung Merapi menyebabkan banjir lahar hujan di Kali Boyong, Kabupaten Sleman. Akibatnya, sekitar 20 truk tambang pasir di lereng Gunung Merapi terjebak.
ADVERTISEMENT
Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Bambang Kuntoro, menjelaskan bahwa truk tersebut sedang antre mengisi pasir saat banjir lahar hujan terjadi.
"Iya ada 20an truk [terjebak banjir] mungkin lebih karena hujan dengan intensitas tinggi di lereng atas Merapi arah aliran sungai boyong ini menyebabkan aliran lahar dingin sehingga truk yang baru menambang ini mungkin kurang waspada atau bagaimana," kata Bambang dihubungi wartawan, Kamis (3/2).
Bambang menyebut, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Para sopir sudah meninggalkan truknya ketika tahu akan ada banjir lahar dingin.
Kubah lava sisi barat daya Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta. Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
"Tidak ada [korban]. Mereka sudah lari semua meninggalkan truknya," katanya.
Saat ini, petugas dari TRC BPBD Sleman dan Sarlinmas tengah berada di lokasi. Untuk evakuasi truk, petugas akan menunggu aliran lahar dingin mereda.
ADVERTISEMENT
"Ya nunggu aliran mereda karena kita juga yang diutamakan jiwanya dulu. Kalau barang ya nanti dulu, kita lihat situasinya nanti kalau sesuai dengan teman-teman TRC seperti apa kalau butuh alat berat nanti yang punya alat berat siapa, nanti komunikasi dengan PU mungkin yang punya alat berat untuk membantu evakuasi," katanya.
"Atau mungkin dengan rekan-rekan yang punya crane untuk dorong naik ke atas itu. Karena satu meteran mungkin itu terjebaknya. Rata-rata segitu ke dalaman," sambungnya.