Banjir Lahar Terjadi di Lereng Merapi

30 November 2022 13:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pengibaran bendera Merah Putih raksasa untuk menyongsong HUT Ke 77 RI di lereng Gunung Merapi, di Bukit Klangong, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Selasa (16/8/2022).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pengibaran bendera Merah Putih raksasa untuk menyongsong HUT Ke 77 RI di lereng Gunung Merapi, di Bukit Klangong, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Selasa (16/8/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hujan yang cukup lama mengguyur puncak Gunung Merapi menyebabkan banjir lahar hujan pada Selasa petang (29/11). Akibatnya, jalur tambang yang menghubungkan Sungai Gendol dan Sungai Bebeng terputus.
ADVERTISEMENT
"Lokasi Gemilang, akses menuju Kali Bebeng melewati Sungai Gendol posisi 6,5 km dari puncak sisi selatan Gunung Merapi," kata Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan, Rabu (30/11).
Makwan membenarkan bahwa putusnya jalur tambang tersebut karena banjir lahar hujan kemarin.
"(Akibat) banjir lahar kemarin sore di Sungai Gendol," jelasnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Bambang Kuntoro memastikan bahwa jalur yang putus itu adalah jalur tambang bukan jalan yang dilalui masyarakat.
"Itu jalan tambang bukan penghubung antar-desa. Itu jalan ke tambang. Jadi itu Kali Gendol penghubung ke Kali Bebeng," kata Bambang.
Sampai saat ini status Gunung Merapi masih Level III atau Siaga sejak 5 November 2020.
Potensi bahaya di Gunung Merapi saat ini masih berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk sektor tenggara yaitu meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol sejauh maksimal 5 kilometer.
Apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.