Banjir Landa 8 Kecamatan di Hulu Sungai Tengah, Kalsel, 2.470 Rumah Terendam

18 November 2021 22:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga bertahan di rumahnya saat banjir merendam permukiman di Jalan Biduri, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Sabtu (15/5/2021). Foto: BAYU PRATAMA S/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga bertahan di rumahnya saat banjir merendam permukiman di Jalan Biduri, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Sabtu (15/5/2021). Foto: BAYU PRATAMA S/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Banjir melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Tercatat ada 8 kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah terendam banjir sejak Senin (15/11).
ADVERTISEMENT
Delapan kecamatan terendam banjir yakni Kecamatan Hantakan, Kecamatan Batu Benawa, Kecamatan Barabai, Kecamatan Haruyan, Kecamatan Batang Alai Utara, Kecamatan Batang Alai Selatan, Kecamatan Pandawan dan Kecamatan Hantakan.
Plt Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari, mengatakan banjir pada Kamis (18/11) berangsur surut. BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah melaporkan tinggi mata air sudah mengalami penurunan signifikan.
Meski begitu, 2.528 KK atau 6.908 jiwa masih terdampak. Bahkan 505 di antaranya sempat mengungsi ke rumah kerabat.
"Selain korban jiwa, banjir juga menyebabkan kerugian materil berupa 2.470 unit rumah terdampak, 44 unit fasdik terdampak, 223.8 Ha lahan terendam, 4 jembatan rusak berat, 2 titik jalan tertutup longsor, dan 1 titik jalan rusak," kata Abdul dalam keterangannya.
Meski sudah berangsur surut, BPBD terus berkoordinasi dengan TNI-POLRI, OPD, serta relawan untuk monitoring cuaca terkini dan pendataan. Cuaca dilaporkan cerah dan kegiatan warga sudah kembali kondusif.
Kondisi banjir di Komplek PWI di Sungai Andai Banjarmasin Utara, Jumat (15/1/2021). Foto: Sukarli/ANTARA
Sedangkan BMKG melaporkan, hingga tiga hari ke depan, Kalimantan Selatan berpotensi mengalami hujan lebat dan dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
ADVERTISEMENT
"BNPB mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya warga yang tinggal di daerah aliran sungai untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan waspada akan potensi dampak La Nina," ucap Abdul.
Lebih lanjut, masyarakat diharapkan mempersiapkan diri dengan pengetahuan tentang kesiapsiagaan, antara lain memahami rute evakuasi, jika banjir sudah terjadi agar mewaspadai adanya saluran air dan lubang yang dapat menyebabkan terperosok, serta menghindari adanya sengatan listrik dengan mematikan sumber listrik.
"Kemudian mengantisipasi adanya banjir susulan dengan terus memperhatikan informasi resmi dari BPBD maupun dinas terkait di daerah masing-masing," tutup Abdul.