Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Banjir Landa Sejumlah Daerah di Tangerang, Ketinggian Air hingga 1 Meter
29 Januari 2025 10:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 680 kepala keluarga (KK) dari beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, terdampak banjir pada Rabu (29/1). Hal ini terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Selasa (28/01).
ADVERTISEMENT
"Terdapat lima kecamatan terdampak, datanya bisa bertambah karena belum dilaporkan secara resmi oleh tiap kelurahan/kecamatan yang terdampak," kata Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan BPBD Kabupaten Tangerang Agun Guntara dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, banjir yang berdampak terhadap ratusan KK ini tingginya bervariasi mulai 30 centimeter sampai dengan 1 meter.
Menurut dia, banjir di wilayah kecamatan tersebut telah melanda di puluhan rukun tetangga (RT) dan beberapa desa. Adapun jumlah kepala keluarga dari wilayah itu di antaranya seperti di Desa Mekarsari, dan Kelurahan Sukatani, Kecamatan Rajeg sebanyak 431 KK
Kemudian, di kawasan perumahan Griya Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan dengan jumlah terdampak sebanyak 74 KK. Selanjutnya, wilayah Kampung Pisangan, Sepatan sebanyak 175 KK.
ADVERTISEMENT
"Sejak tengah malam tadi banjir, melanda Kecamatan Sepatan, Pasar Kemis, Perumahan Duta Bandara, Teluknaga, Kosambi dan Rajeg. Dan ini masih laporan sementara masih dilakukan pendataan," katanya.
Ia mengungkapkan, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang, sebanyak lima wilayah kecamatan di daerah itu dilanda bencana alam banjir. ari lima kecamatan itu di antaranya seperti Pasar Kemis, Rajeg, Sepatan, Teluknaga dan Kosambi.
Menurutnya, dari jumlah korban yang terdampak musibah banjir, belum sepenuhnya terdata secara keseluruhan. Sebab, petugas BPBD masih melakukan asesmen/pendataan di lapangan.
"Karena pihak kelurahan/desa dan kecamatan belum memberikan data yang resmi. Jadi yang dilaporkan ini bersifat sementara," ungkapnya.