Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Banjir Terjang Rumah Warga di Tibubeneng Bali, Tinggi Air Sempat 50 Cm
11 Februari 2025 15:31 WIB
ยท
waktu baca 3 menit![Suasana rumah dan vila di Tibubeneng usai di rendam banjir. Foto: Denita BR Matondang/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jksz8j767st30bjknv0ty5b3.jpg)
ADVERTISEMENT
Tiga rumah warga diterjang banjir setinggi 50 centimeter di Gang Bantan, Jalan Bantan Kangin, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (11/2) sekitar pukul 09.00 WITA.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, gang ini terletak di bawah jalan utama Jalan Bantan Kangin. Karakter lahannya rendah dan miring. Pada bagian tengah terdapat sawah berbentuk terasering.
Pada bagian bawah kiri dan kanan ada vila dan sejumlah rumah warga.
Rumah paling terdampak adalah rumah warga bernama Ferdy. Lahan rumahnya berada di titik paling rendah di antara rumah sekitarnya.
Ferdy (50) menduga banjir disebabkan hujan deras pada dini hari. Air deras mengalir dari jalan utama menuju ke arah sawah, kemudian menuju vila dan rumah warga.
"Hujan tadi deras, masuk ke area vila dan masuk ke dalam rumah kami selutut lebih. Air turun dari sawah itu juga, ngeri. Kita yang di pojok (paling terdampak) atau kena," katanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ferdy menduga banjir juga disebabkan pembangunan vila di lokasi tersebut. Dugaannya ini berasal dari pengalaman Ferdy. Dia sudah 14 tahun tinggal di gang tersebut.
Katanya, dulu tak pernah terjadi banjir sampai 50 centimeter. Sekitar tahun 2020, ada dua vila dibangun di lahan sawah. Ferdy mengaku biasanya saat hujan hanya genangan air melanda gang Bantan.
Baru dalam sebulan banjir cukup tinggi. Paling tinggi hari ini.
Menurutnya, ini karena saluran air yang berada di sekitar vila dan gang Bantan dibangun kecil, sedalam kurang dari 1 meter dan lebarnya 30-50 centimeter. Saluran tak mampu menampung volume air.
"Dulu jarang banjir karena saluran diperkecil volume air besar dan meluap, lalu dari sawah mengalir ke bawah, ke area vila dan ke sini," katanya.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan hujan berhenti pada pukul 11.00 WITA dan banjir langsung surut.
Fredy dan keluarga kini membersihkan sisa-sisa banjir. Air di dalam rumah dikuras dengan mesin pompa, barang-barang yang basah diangkat dan dijemur di halaman rumah.
Warga lainnya, Erfan (21), mengaku ketinggian banjir tak begitu terdampak kepada vila. Air tak masuk sampai ke dalam vila, hanya sampai depan saja.
"Banjirnya di sekitar sawah dan saluran. Air enggak sampai ke dalam vila," katanya.
Sementara itu, Camat kuta Utara I Putu Eka Parmana menduga banjir disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi. Walau menurutnya, pembangunan sejumlah vila di kawasan Kuta Utara menjadi salah satu penyebab banjir, dia menilai perlu kajian lebih lanjut apakah pembangunan vila menjadi penyebab banjir di Bantan.
ADVERTISEMENT
Dia merekomendasikan Pemerintah Kabupaten Badung mengecek langsung kelaikan pembangunan vila di sekitar area tersebut.
"Pengembang mesti melihat sempadan dan lain sebagainya, apakah itu berizin atau tidak, saya tidak tahu karena sistemnya melalui OSS. Biasanya sudah operasional langsung membangun sampai kadang sudah selesai bangunan, izin operasional kadang dia urus atau tidak," katanya.
"Kalau kecamatan enggak ada kewenangan. Yang boleh memanggil hanya kabupaten, kecuali dia bikin masalah (keamanan)," katanya.