Banjir Vietnam Robohkan Jembatan, Warga Selamat karena Pegangan ke Pohon Pisang

9 September 2024 16:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir yang dipicu oleh Topan Yagi merendam rumah-rumah di provinsi Lang Son, Vietnam, Senin (9/9/2024). Foto: Nguyen Anh Tuan/VNA via AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Banjir yang dipicu oleh Topan Yagi merendam rumah-rumah di provinsi Lang Son, Vietnam, Senin (9/9/2024). Foto: Nguyen Anh Tuan/VNA via AP Photo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Topan Yagi yang menghantam Vietnam bagian utara mengakibatkan efek domino bencana. Topan dahsyat melemah, namun banjir bandang datang. Banjir itu berdampak pada jembatan ambruk, bus tersapu arus sungai, hingga warga yang nyaris hanyut pada Senin (9/9).
ADVERTISEMENT
Di provinsi Phu Tho, sebuah jembatan baja di atas Sungai Merah ambruk pada Senin pagi, menyebabkan 10 mobil dan dua motor jatuh ke sungai.
Tiga orang berhasil diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit, namun 13 lainnya masih hilang.
Seorang warga bernama Pham Truong Son (50 tahun) adalah salah satu korban selamat.
Son bercerita, saat itu ia sedang melintasi jembatan dengan sepeda motor dan mengaku mendengar suara keras sebelum jembatan runtuh.
“Saya merasa seperti tenggelam ke dasar sungai,” tuturnya, seperti dikutip dari AP.
Son masih beruntung. Dirinya berhasil bertahan karena berpegangan pada pohon pisang yang hanyut, hingga akhirnya diselamatkan.
Sebuah jembatan runtuh akibat banjir yang dipicu oleh topan Yagi di provinsi Phu Tho, Vietnam, Senin (9/9/2024). Foto: Bui Van Lanh / VNA via AP Photo
Menurut laporan media pemerintah Vietnam, jumlah korban tewas akibat topan meningkat jadi 59 orang. Awalnya, pada Sabtu (7/9), korban tewas hanya sembilan jiwa.
ADVERTISEMENT
Setelah melemah menjadi depresi tropis, badai tersebut memicu banjir dan tanah longsor yang menewaskan 50 orang lainnya. Sejumlah sungai di utara Vietnam pun mencapai level air yang berbahaya.
Di provinsi Cao Bang, sebuah bus yang membawa 20 penumpang terseret ke sungai yang meluap akibat tanah longsor. Upaya penyelamatan mengalami kesulitan karena longsoran tanah menghalangi akses menuju lokasi kejadian.
Foto ini menunjukkan sepeda motor yang tersapu dengan puing-puing ruang tunggu yang hancur di pantai setelah Topan Super Yagi menghantam teluk Ha Long, di provinsi Quang Ninh, Vietnam, Minggu (8/9/2024). Foto: Nhac NGUYEN/AFP
Badai Yagi merupakan topan terkuat yang menghantam Vietnam dalam beberapa dekade terakhir dengan kecepatan angin mencapai 149 km/jam.
Badai ini juga menyebabkan tanah longsor di Sa Pa pada Minggu (8/9), menewaskan enam orang dan melukai sembilan lainnya.
Di Hanoi, hujan deras terus mengguyur, sementara petugas membersihkan pohon tumbang dan tiang listrik yang roboh.
ADVERTISEMENT
Lebih dari 3 juta orang dilaporkan kehilangan listrik di provinsi Quang Ninh dan Haiphong, yang merupakan pusat industri penting di Vietnam.
Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh. Foto: Manan Vatsyayana/Pool via REUTERS
Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengunjungi kota Haiphong dan menyetujui bantuan sebesar USD 4,62 juta untuk memulihkan kota pelabuhan tersebut.
Selain itu, Topan Yagi juga menyebabkan kerusakan lahan pertanian, termasuk sekitar 116.192 hektare lahan padi.
Sebelum menghantam Vietnam, topan itu menewaskan setidaknya 20 orang di Filipina dan empat orang di selatan China.
Menurut para ahli, badai seperti Yagi semakin kuat akibat perubahan iklim lantaran air laut yang lebih hangat memicu kecepatan angin dan curah hujan yang lebih tinggi.