Bank Jateng soal Eks Dirutnya Dilaporkan IPW ke KPK: Kita Hormati Saja

6 Maret 2024 15:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Perusahaan (Sekper) Bank Jateng Herry Nunggal Supriyadi di Semarang, Rabu (6/3/2024). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Perusahaan (Sekper) Bank Jateng Herry Nunggal Supriyadi di Semarang, Rabu (6/3/2024). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah atau Bank Jateng buka suara terkait eks Direktur Utamanya berinisial S dilaporkan oleh Indonesia Police Watch (IPW) ke KPK. S dilaporkan bersama dengan eks Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
ADVERTISEMENT
Bank Jateng menghormati proses hukum tersebut.
"Laporan itu kan ada yang memproses, ya. Kita tunggu hasilnya. Kita menghormati saja lah," ujar Sekretaris Perusahaan (Sekper) Bank Jateng Herry Nunggal Supriyadi di Semarang, Rabu (6/3).
Herry mengatakan, pihaknya juga akan bersikap kooperatif dalam kasus ini. Ia juga mempersilakan bila nantinya aparat penegak hukum datang ke kantor untuk melakukan pemeriksaan.
"Kita posisinya kan baru dapat laporan ke KPK. Kalau KPK ke sini ya kita terima," sebut Herry.
Meski begitu, Herry enggan mengomentari pernyataan eks Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang membantah soal penerimaan gratifikasi. Bank Jateng lebih memilih mengikuti prosesnya.
"Kita nggak ngurusi pada posisi (Ganjar yang membantah laporan) itu karena itu dilaporkan. Kita menghormati proses hukumnya, mudah-mudahan tidak ada yang terbukti atau gimana. Cuma kita nggak ngerti, yang lebih tahu mereka," tegas dia.
Ilustrasi KPK. Foto: Hedi/kumparan
Ia juga membantah, mundurnya Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno pada Agustus 2023 lalu berkaitan dengan dugaan korupsi. Meski seharusnya jabatan Supriyanto selesai pada 2026.
ADVERTISEMENT
"Oh ndak, ndak ada (sangkut pautnya)," ungkap dia.
Selain itu, ia tetap optimis, kinerja dan prospek bisnis Bank Jateng tak terganggu dengan adanya masalah ini. Ia juga menyebut, pada 2023, Bank Jateng mampu memberikan dividen kepada pemerintah daerah mencapai lebih Rp 1 triliun.
"Saya pikir tidak begitu problem, kita tetap bisa survive. Karena kalau dilihat ini masalah individual bukan Bank Jateng overall," kata Herry.
Konferensi pers capres Nomor urut 03, Ganjar Pranowo, di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
Laporan IPW ke KPK
Sugeng ini melaporkan dugaan gratifikasi mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan eks Dirut Bank Jateng berinisial S ke KPK. Laporan dugaan gratifikasi itu terkait cashback asuransi di BPD Jawa Tengah alias Bank Jateng.
Cashback itu soal penjaminan perusahaan asuransi terhadap para debitur Bank Jateng yang mendapat kredit.
ADVERTISEMENT
"Cashback dari perusahaan asuransi ke Dirut Bank Jateng terkait dengan adanya penjaminan perusahaan asuransi terhadap pada debitur Bank Jateng yang mendapat kredit dari Bank Jateng sehingga wajib diasuransikan. Para debitur membayar premi kepada asuransi yang ditunjuk Bank Jateng," papar Sugeng.
Praktik ini, menurut Sugeng, diduga terjadi pada tahun 2014 hingga tahun 2023. Cashback diperkirakan nilainya hingga 16% yang kemudian diduga dibagi-bagikan, yakni:
“Jumlahnya lebih dari Rp 100 miliar,” ujar Sugeng.

Bank Jateng Didemo Nasabah

Puluhan nasabah yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli Bank Jateng melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bank Jateng pada Rabu (6/3). Mereka meminta Bank Jateng berbenah.
ADVERTISEMENT
"Saya bangga dan cinta dengan Bank Jateng. Tapi kenapa kebanggaan ini mudah diobok-obok oleh pejabat? Berapa CSR yang digelontorkan ke pejabat? CSR yang tak kita ketahui? Dan hanya dinikmati pejabat untuk politiknya," ujar salah satu peserta aksi.
Puluhan nasabah yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli Bank Jateng melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bank Jateng pada Rabu (6/3). dok Istimewa
Ia mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar di tiap cabang Bank Jateng juga bakal dilakukan bila tuntutanya tak digubris.
"Harusnya ini bubarkan saja komisaris dan bersihkan yang tak becus. Kita akan tindak lanjuti laporan resmi ke polisi dan kepung semua cabang Bank Jateng," tegas dia.
Berikut sembilan tuntutan yang dibawa para aksi massa:
1. Bersihkan Bank Jateng dari intervensi pejabat
2. Bersihkan Bank Jateng dari kepentingan politik
3. Ganti komisaris yang hanya makan gaji buta
ADVERTISEMENT
4. Pecat komisaris yang nepotisme pejabat
5. Usut tuntas oknum pegawai dan pejabat yang kongkalikong dengan Bank Jateng
6. Utamakan kepentingan rakyat Jateng bukan Pemprov Jateng
7. Benahi sistem kerja agar lebih profesional
8. Jaga integritas Bank Jateng
9. Buat bangga masyarakat Jateng