Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Bantah Tuduhan Liga Arab, Israel Klaim Pertahankan Status Quo Al-Aqsa
22 April 2022 6:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Israel membantah tuduhan Liga Arab pada Kamis (21/4). Tel Aviv berdalih, pihaknya tetap melarang orang Yahudi berdoa di kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur.
ADVERTISEMENT
Bukit Bait Suci atau Temple Mount kerap menjadi titik nyala ketegangan Israel-Palestina. Situs itu menaungi kuil-kuil alkitabiah. Sehingga, tempat itu merupakan tempat paling suci bagi kaum Yahudi.
Di sisi lain, umat Islam mengenal situs suci tersebut sebagai Haram al Sharif. Status quo di kompleks itu memperbolehkan kaum Yahudi mengunjungi Temple Mount. Namun, mereka hanya boleh berdoa di Tembok Barat.
Kendati demikian, Liga Arab mengatakan, Israel berulang kali melanggar status quo tersebut. Organisasi itu lantas menyebut tindakan itu sebagai provokasi. Menanggapi tuduhan itu, Israel mengatakan, pihaknya tidak mengubah larangan itu sama sekali.
"Israel melestarikan dan akan terus mempertahankan status quo di Bukit Bait Suci, dan kami tidak berniat mengubahnya sama sekali," ujar Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, dikutip dari The Times of Israel, Jumat (22/4).
ADVERTISEMENT
Liga Arab juga mengatakan, polisi Israel melindungi kaum ultra-nasionalis Yahudi yang memasuki kompleks masjid. Sebaliknya, Israel membatasi hak beribadah penganut Islam di Kota Tua Yerusalem.
Pernyataan Liga Arab sesuai dengan video yang beredar selama ini.
Pengawalan pasukan Israel kepada warga Yahudi saat memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa dan gangguan mereka kepada muslimah:
Lapid bersikeras menepis kenyataan dari beberapa bulan dan tahun terakhir. Berbagai laporan menunjukkan, orang Yahudi diizinkan untuk berdoa dengan tenang di situs itu. Mereka bahkan diantar melintasi kompleks oleh polisi dan karyawan Wakaf Yordania.
Lapid menuding, pemicu kerusuhan justru adalah ekstremis dan pendukung Hamas. Menurut Lapid, mereka menodai masjid dan mengganggu salat. Lapid juga menuding pada ekstremis meluncurkan kembang api dan melemparkan bom molotov.
ADVERTISEMENT