Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KemenLHK , Wiratno, meninjau Kebun Binatang Gembira Loka Zoo di Yogyakarta pada Sabtu (16/5).
ADVERTISEMENT
Kunjungan itu dalam rangka memastikan kondisi satwa yang dikelola sesuai kaidah kesejahteraan satwa sekaligus mengkoordinasikan lembaga konservasi di bawah Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) yang terdampak Pandemi COVID-19 dan perlu mendapatkan bantuan.
"Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari hasil virtual meeting hari Jumat (15/5)," kata Wiranto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/5).
Dalam kunjungan itu, Wiratno didampingi oleh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Yogyakarta, Muhammad Wahyudi. Setibanya di lokasi, Wiranto langsung melihat proses pembangunan sarana dan prasarana di GL Zoo, terutama pembangunan Zona Cakar 2.
"Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, dalam rangka menyambut libur lebaran, GL Zoo selalu mempersiapkan zona baru yang dapat difungsikan sebagai zona edukasi satwa di GL Zoo. Tahun ini GL Zoo telah mempersiapkan Zona Cakar 2 yang proses pembangunannya telah dimulai jauh-jauh hari sebelum Pandemi COVID-19," ucap dia.
Direktur GL Zoo, KMT A. Tirtodiprojo Joko, mengatakan bahwa kandang harimau dan singa yang sedang dibangun di Zona Cakar 2 merupakan satu-satunya kandang berstandar internasional di Indonesia saat ini.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Zona Cakar 2 ini dilakukan dengan menggandeng konsultan desain Mr. Bernard Harrison yang adalah mantan Direktur Utama Singapore Zoo.
Joko menerangkan, konstruksi Zona Cakar terdapat 2 bagian kandang tidur singa dan harimau di mana pembagiannya terdiri dari delapan kandang tidur atau asuh anak dan dua kandang umbaran.
"Di Zona Cakar ini secara bertahap akan ditampilkan koleksi satwa bercakar seperti Macan Dahan, Beruang Madu, Kucing bakau, Singa, Harimau Sumatera, Hyena dan Jaguar," terang Joko.
Wiratno juga sempat mengunjungi salah satu bangunan baru di GL Zoo yang merupakan gudang pakan dan nutrisi terpadu dengan kondisi stok pakan yang memadai.
Joko memastikan, meski GL Zoo telah ditutup dari aktivitas pengunjung, ketersediaan pakan satwa tetap dapat terpenuhi untuk seluruh satwa di GL Zoo yang berjumlah lebih dari 1.000 ekor satwa, hingga Agustus.
ADVERTISEMENT
"Jika pada bulan Agustus GL Zoo belum dibuka untuk umum, kebutuhan pakan akan diupayakan disediakan melalui alokasi anggaran perusahan dan untuk operasionalnya menggunakan dana cadangan perusahaan." tutur Joko.
"Untuk operasional GL Zoo pengeluaran selama 1 bulan mencapai Rp 1,5 miliar, di mana, Rp 400 juta di antaranya khusus untuk pakan satwa." tambahnya.
Gembira Lokal Zoo Terapkan Protokol Kesehatan Ketat
Sebagai antisipasi mencegah penyebaran COVID-19, GL Zoo telah menerapkan protokol pencegahan secara ketat kepada semua karyawan dan petugas GL Zoo. Manajemen tidak segan memberikan peringatan hingga sanksi pemberhentian kerja apabila dilakukan pelanggaran berulang terhadap protokol penanganan COVID-19.
Joko menyampaikan, bahwa GL Zoo tidak membuka donasi pakan satwa, namun tetap mempersilahkan bagi masyarakat maupun mitra yang ingin membantu memberikan pakan bagi satwa-satwa di GL Zoo.
ADVERTISEMENT
Setelah meninjau Zona Cakar 2, Wiratno menyempatkan melihat secara langsung kondisi bayi gajah atau bledug berusia 7 minggu yang lahir di masa pandemi COVID-19. Bayi gajah tersebut diberi nama Arinta atau anak gajah dari induk Argo dan Shinta.
"Dalam filosofi Jawa, Arinta berarti membantu menjadi lebih percaya diri, dan lebih bersemangat untuk menjadi pribadi yang positif, serta selalu berusaha agar hidupnya dapat bermanfaat untuk banyak orang. Besar harapan Arinta akan menjadi Gajah yang bermanfaat yang dapat berkembang biak sehingga dapat terus mempertahankan jenisnya," ucap Wiranto.
Wiratno mengapresiasi kinerja manajemen GL Zoo atas segala upaya yang telah dilakukan direksi dan manajemen dalam menjaga satwa di tengah masa Pandemi. Dirinya sudan meminta laporan terkait kesehatan satwa dan perilaku satwa selama pandemi.
ADVERTISEMENT
Wiratno juga memuji GL Zoo yang merupakan salah satu landmark Yogyakarta yang juga merupakan warisan yang penting. Terkait pengelolaan GL Zoo, Wiratno kagum dengan manajemen telah mampu memanfaatkan peluang 100 hari libur dalam setahun untuk membiayai operasional selama setahun.
"Jika dihitung dalam setahun, terdapat 100 hari libur, GL Zoo mendapatkan kunjungan wisatawan mencapai 20.000 orang per hari, dan memanfaatkannya untuk operasional selama setahun, itu bagus," terang Wiratno.
Wiratno menambahkan, kondisi KemenLHK secara umum yang pemasukannya berasal dari pengunjung, menyebabkan tidak ada pemasukan selama pandemi. Bahkan tidak semua Lembaga Konservasi (LK) mampu membiayai operasional dan pakan satwanya.
"Kondisi seperti ini yang banyak dihadapi oleh LK di Indonesia saat ini, perlu kerja keras bersama semua pihak termasuk PKBSI untuk turut serta membantu LK," ungkap Wiratno.
ADVERTISEMENT
Selama mengatasi kesulitan yang dihadapi LK, PKBSI telah menghimpun dana dari donatur-donatur untuk disalurkan kepada LK yang mengalami kesulitan dalam pembiayaan terutama obat-obatan dan pakan satwa. Terdapat 81 LK di Indonesia, dan di Yogyakarta terdapat 2 LK yakni GL Zoo dan Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY).
Wiratno pada akhir kunjungan menyampaikan bahwa, penutupan LK dari pengunjung umum berpengaruh terhadap operasional pakan dan obat-obatan. Maka dari itu, pemerintah melalui KLHK telah mengalokasikan pakan dan obat-obatan bagi LK yang membutuhkan bantuan.
"Karena status satwa di LK umumnya satwa dilindungi, sehingga pemerintah bertanggung jawab memastikan kondisi satwa tersebut dalam keadaan baik dan sehat," tutup Wiratno.
***
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.