Bantuan untuk Perguruan Tinggi Swasta kena Efisiensi, Akankah Uang Kuliah Naik?

14 Februari 2025 15:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor UII Fathul Wahid. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rektor UII Fathul Wahid. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggaran Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi turut terkena efisiensi anggaran kementerian. Imbasnya, program bantuan pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang awalnya dianggarkan Rp 365,3 miliar, dipotong sampai 50 persen.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Fathul Wahid, efisiensi PTS ini pasti berdampak.
"Jika pemotongan anggaran bantuan ke PTS valid, dipastikan akan berdampak. Dampaknya akan terkait anggaran ranah mana yang dipotong, belum ada informasi spesifik terkait ini," ucap Fathul, pada Jumat (14/2).
Sebenarnya, menurut Fathul angka bantuan sekitar Rp 300 miliar itu masih kecil mengingat jumlah PTS di Indonesia mencapai 2 ribuan.
"Anggaran sebesar Rp 365,3 miliar jika masih utuh saja untuk menguatkan PTS yang jumlahnya lebih dari 2.000 masih sangat kecil. Meski harus tetap harus diberi apresiasi. Apalagi jika nominal itu malah dipotong," jelas rektor Universitas Islam Indonesia itu.
Menurutnya bantuan pemerintah ke PTS harusnya justru disikapi sebagai kewajiban moral negara untuk menguatkan PTS.
ADVERTISEMENT
"Kewajiban moral negara untuk menguatkan PTS yang perannya tidak bisa diabaikan, ketika tangan negara sampai hari ini belum sanggup menunaikan amanah konstitusi, mencerdaskan kehidupan bangsa, secara mandiri," tegasnya.
Fathul bilang banyak PTS tidak hanya mau memberikan layanan pendidikan tinggi dengan biaya terjangkau, tetapi juga memberikan layanan menyebar ke pelosok negeri di tengah mayoritas perguruan tinggi negeri yang hanya ada di kota besar.
"Sebaran PTS sampai pelosok negeri telah membuka akses pendidikan tinggi bagi anak bangsa. Sebagian besar PTN berada di kota besar," pungkasnya.