Banyak Warga Mengejar Yayat Usai Ledakkan Bom Panci

27 Februari 2017 16:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Tim Jibom dan Inafis melakukan olah TKP  (Foto:  ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
zoom-in-whitePerbesar
Tim Jibom dan Inafis melakukan olah TKP (Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Yayat Cahdiyat meledakkan bom panci di Taman Pendawa, Cicendo, Bandung saat banyak orang sedang beraktivitas di sana. Setelah bom meledak, Yayat berlari ke Kelurahan Arjuna yang terletak tak jauh dari lokasi.
ADVERTISEMENT
Warga langsung mengejar Yayat yang membawa sangkur di tangannya. Mereka mengaku tidak takut meski Yayat baru saja meledakkan bom panci. Bahkan salah satu pelajar SMA menantang Yayat duel.
"Saya kejar pelaku ke kelurahan. Saya ajak duel kalau mau buang pisau. Dia bilang, 'kalau berani sini'. Dia ke atas," kata pelajar SMA 6 Bandung, Luupy Muhamatullah (17) di Kelurahan Arjuna, Cicenda, Bandung, Senin (27/2).
Saat itu dia melihat ada pegawai laki-laki yang menelepon polisi. Tak lama kemudian polisi berdatangan dan terjadi adu tembak.
Lupy tak mengejar Yayat seorang diri. Temannya, Yafii Nurhikmah (16) dan beberapa warga lain juga ada yang mengejar Yayat dari Taman Pendawa hingga kantor Kelurahan Arjuna.
"Awalnya karena dia kena ledakan mau nolongin bantuin, tapi ada yang bilang teroris, saya mau nangkep. Saya ngejar," ucap siswa kelas XI IPS 3 ini.
ADVERTISEMENT
Lokasi bom di Bandung. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi bom di Bandung. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Sementara itu Yafii menjelaskan detik-detik ledakan bom panci terjadi di Taman Pendawa. Kala itu sekitar pukul 08.30 WIB, kegiatan olahraga yang diikutinya baru saja selesai. Dia melihat Yayat sedang duduk di atas motor berbincang dengan seorang anak kecil yang lewat.
"Saya enggak jauh dari bapak itu. Tiba-tiba ada yang meledak, saya merasa kasihan, saya mau bantuin," ujarnya.
Namun banyak orang di belakangnya yang mengingatkan bahwa pria tersebut adalah teroris. Menurut Yafii, pria yang kini diketahui bernama Yayat Cahdiyat tersebut terjatuh saat bom meledak. Yayat lantas bangun sambil mengacungkan sangkur.
"Pelaku ngeluarin pisau agak lari kayak joging sambil bawa pisau sambil lindungi diri, terus masuk ke kelurahan masuk ruangan sebelah kiri diam dulu. Enggak lama kemudian setelah masuk itu dia sempat ngancam," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara pria yang diduga pelaku lain melarikan diri menggunakan motor bebek merk Smash berwarna silver. Dia sempat menemukan STNK, uang tunai sebanyak Rp 500 ribu, foto kopi KTP dan sejumlah kartu-kartu lain di dekat bom panci.
"Saya enggak berani megang," ujarnya.