Banyuwangi Ubah SOP Isoman Usai Catat 324 Kematian Akibat COVID-19 Selama Juli

23 Juli 2021 22:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasien corona yang sedang isoman di Banyuwangi meninggal dunia. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pasien corona yang sedang isoman di Banyuwangi meninggal dunia. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kabupaten Banyuwangi mencatat 324 kasus kematian akibat COVID-19 selama bulan Juli 2021.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini membuat Satgas COVID-19 setempat mengubah standar operasional prosedur (SOP) isolasi mandiri (isoman) bagi pasien tanpa gejala (OTG).
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr. Widji Lestariono mengatakan, banyak di antara pasien meninggal tersebut semula menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Namun kondisinya memburuk, sehingga saat dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi kritis.
"Awal tidak ada gejala atau bergejala ringan sehingga direkomendasikan untuk isolasi mandiri. Namun beberapa hari kemudian kondisinya memburuk. Saat dibawa ke rumah sakit, kondisinya sudah parah dan akhirnya tidak tertolong," kata Widji, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (23/7).
Meski demikian, menurut Widji, untuk kasus pasien meninggal saat isolasi mandiri di rumah masih relatif kecil. "Untuk yang meninggal saat isoman di rumah ada, tapi persentasenya kecil. Hanya 1 persenan saja," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengantisipasi banyaknya pasien isoman yang kondisinya memburuk, Satgas COVID-19 Banyuwangi telah memerintahkan satgas di tingkat kecamatan untuk menyediakan rumah isolasi bagi pasien OTG.
Sebab, kapasitas ruang isolasi terpusat yang berada di Balai Diklat PNS jumlahnya terbatas. Sehingga ketika ada rumah isolasi khusus yang disediakan di masing-masing kecamatan, maka pengawasan dan pemantauan pasien OTG akan lebih mudah.
"Dengan rumah isolasi terpusat di tiap kecamatan ini, harapan kita kondisi kesehatan pasien akan lebih mudah dipantau. Begitu ada yang kondisinya memburuk, bisa segera kita rujuk ke rumah sakit untuk memperoleh tindakan medis," ujarnya.
Pasien corona yang sedang isoman di Banyuwangi meninggal dunia. Foto: Dok. Istimewa
Selain menyediakan rumah isolasi di tiap kecamatan, saat ini pihaknya tengah menggeber vaksinasi COVID-19, khususnya untuk kalangan lansia. Sebab, sejauh ini vaksinasi COVID-19 untuk lansia relatif rendah.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita lihat, kebanyakan pasien COVID-19 yang meninggal rata-rata sudah berusia 60 tahun. Untuk itu akan kita percepat vaksinasi untuk lansia, bahkan kita jemput bola datang ke rumah mereka. Tentu sebelum divaksin akan kita screening dulu apakah mereka memiliki komorbid atau tidak," imbuhnya.
Berdasarkan data COVID-19 Jawa Timur, per tanggal 23 Juli 2021, sudah ada 9.922 warga Banyuwangi yang terpapar virus Corona, 1.020 di antaranya kasus aktif. Sebanyak 7.848 dinyatakan sembuh, sedangkan 1.054 pasien meninggal dunia.