Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bapak di Bali Perkosa Anak Tirinya hingga Hamil 7 Bulan
16 September 2021 15:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang pria paruh baya berinisial IMW (52)di Bangli, tega memperkosa anak tirinya yang berusia 16 tahun. Akibat perbuatan bejat IMW itu, sang anak hamil 7 bulan.
ADVERTISEMENT
Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan mengatakan, kasus ini bermula saat ibu korban curiga dengan kondisi kesehatan anaknya. Dia sering terlihat kelelahan dan muntah-muntah pada Agustus 2021 lalu.
Ibunya lalu membawa anaknya itu ke puskesmas. Dokter mendiagnosis anak si ibu hamil . Ibunya kaget bukan kepalang. Ibunya lantas membujuk anaknya itu mengungkap identitas pelaku yang menghamilinya.
Si anak tak membuka mulut mengungkap siapa yang telah menghamilinya. Diduga karena si anak ketakutan.
Ibunya memutuskan meminta pertolongan pihak Desa Tembuku membujuk anaknya itu mengungkap pelaku. Namun, si anak tetap tidak berani membuka mulutnya.
"Anaknya enggak mengaku, setelah itu sampai tingkat desa, aparat desa mengadakan rapat menanyakan ke anak dan enggak mengaku," kata Dhana saat dihubungi, Kamis (16/9).
ADVERTISEMENT
Pihak desa lalu membawa anak itu ke Bhabinkamtibmas. Aparat membujuk anak itu untuk buka mulut dan tetap saja gagal. Akhirnya, ibunya melaporkan kasus ini kepada polisi.
Kepada polisi anak itu membeberkan telah diperkosa ayah tirinya sejak Februari 2021 lalu. Polisi lalu menyelidiki kasus ini. Polisi langsung menahan IMW, Rabu (16/9).
Dhana mengatakan, IMW ini dulunya merupakan paman korban. Ibu korban cerai dengan suaminya dan menikah dengan IMW yang merupakan adik dari mantan suaminya itu.
Mereka menikah saat korban berusia 5 tahun. Atau sekitar 11 tahun yang lalu.
Lebih lanjut Dhana mengatakan saat ini polisi masih memeriksa IMW. "Masih diselidiki belum ditetapkan sebagai tersangka baru kemarin kita tahan," kata dia.
ADVERTISEMENT