Bara Hasibuan Minta Jokowi Tolak Rizieq Jadi Syarat Rekonsiliasi

12 Juli 2019 16:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Habib Rizieq berdoa di tengah Aksi 212 Pada 21 Februari 2017. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Habib Rizieq berdoa di tengah Aksi 212 Pada 21 Februari 2017. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Usulan Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Simanjuntak, yang meminta kepulangan Rizieq Syihab sebagai syarat rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo, ditanggapi sinis oleh pemerintah maupun TKN.
ADVERTISEMENT
Waketum PAN Bara Hasibuan, juga merespons sama. Bara bahkan lebih keras dengan menyerukan Jokowi menolak kepulangan Rizieq sebagai syarat rekonsiliasi.
"Saya ingin menyerukan kepada presiden untuk menolak persyaratan tersebut, karena ini bisa menjadi preseden buruk bagi pemilihan-pemilihan presiden berikutnya," kata Bara di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (12/7).
Bara menilai ide rekonsiliasi dengan pemulangan Rizieq Syihab adalah dua hal yang berbeda. Sebab, kasus Rizieq adalah kasus hukum, sementara rekonsiliasi adalah proses politik yang memang dibutuhkan dalam tradisi demokrasi.
Bara mengamini pilpres kali ini sangat panas dan menimbulkan polarisasi di masyarakat, sehingga perlu ada tindakan simbolis berupa rekonsiliasi.
"Kalau itu dikaitkan dengan persyaratan yang dalam hal ini adalah pemulangan Habib Rizieq, itu merupakan suatu pengkhianatan atas ide rekonsiliasi tersebut," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Bara, seharusnya rekonsiliasi itu tidak mengajukan persyaratan-persyaratan dari pihak yang kalah. Karena, rekonsiliasi berhasil dan terlaksana jika ada sikap kebesaran hati yang ditunjukkan oleh pihak yang kalah.
"Dalam hal ini memang belum ditunjukkan secara full oleh pihak Pak Prabowo. Misalnya belum memberikan selamat kepada Pak Jokowi, belum mengajak para pendukungnya untuk misalnya meninggalkan perbedaan-perbedaan selama kampanye, juga untuk meninggalkan sikap-sikap yang bermusuhan," ujarnya.
Wakil Ketua Umum PAN, Bara Hasibuan. Foto: Nadia Riso/kumparan
Selain itu, menurut Bara rekonsiliasi juga akan berhasil jika pihak yang menang berjanji merangkul semua golongan, dan tidak menghasilkan kebijakan yang menimbulkan diskriminasi.
"Misalnya di daerah yang pihak yang menang itu kalah tentu saja harus diperhatikan. Jadi, itu adalah sebetulnya ide atau tujuan dari rekonsiliasi," tegasnya.
ADVERTISEMENT