Barang Impor, Muasal Munculnya Kembali Corona di Selandia Baru

12 Agustus 2020 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang penjaga keamanan berdiri di luar klinik virus corona di Lower Hutt, dekat Wellington, Selandia Baru. Foto: Marty MELVILLE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang penjaga keamanan berdiri di luar klinik virus corona di Lower Hutt, dekat Wellington, Selandia Baru. Foto: Marty MELVILLE / AFP
ADVERTISEMENT
Otoritas Selandia Baru sedang menyelidiki kasus infeksi baru virus corona yang terjadi di Auckland. Sebelumnya selama lebih dari 3 bulan tidak ada penularan lokal terjadi di Negeri Kiwi.
ADVERTISEMENT
Otoritas setempat mengatakan ada kemungkinan virus tersebut berasal dari pengiriman barang impor.
Mengutip Reuters, temuan 4 kasus baru dalam satu keluarga di Auckland membuat Perdana Menteri Jacinda Ardern dengan cepat memberlakukan kembali lockdown di Auckland dan pembatasan ketat di seluruh negeri.
Otoritas kesehatan mengatakan bahwa sumber virus corona belum diketahui dan membingungkan karena keluarga tersebut tidak melakukan perjalanan luar negeri, dan pejabat menyatakan tidak ada penularan lokal dalam 102 hari terakhir.
"Kami bekerja keras untuk menyatukan potongan teka-teki tentang bagaimana keluarga ini dapat terinfeksi," kata Direktur Jenderal Kesehatan Ashley Bloomfield dalam sebuah konferensi pers di televisi.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. Foto: Getty Images
Pelacakan asal virus mulai difokuskan ke faktor-faktor impor, dalam investigasi sementara potensi virus kemungkinan berasal dari pengiriman barang impor.
ADVERTISEMENT
Bloomfield mengatakan pihaknya sedang melakukan pengujian di salah satu toko tempat seorang anggota keluarga tersebut bekerja.
"Kami tahu virus dapat bertahan hidup dalam lingkungan berpendingin untuk beberapa waktu," lanjut Bloomfield.
Penyebaran virus dari pengiriman barang impor bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya China telah melaporkan kasus virus korona terdeteksi pada kemasan makanan laut beku impor.
Namun WHO menyatakan dalam website resminya, saat ini tidak ada kasus COVID-19 yang dikonfirmasi yang ditularkan melalui makanan atau kemasan makanan. Namun, ada penelitian yang menunjukkan bahwa virus dapat bertahan hingga 72 jam pada plastik.
Berdasarkan data Stuff, jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 di Selandia Baru sebanyak 1.574 kasus dengan 22 kematian. 1.526 orang dilaporkan sembuh.
ADVERTISEMENT
Tercatat hingga saat ini mereka hanya memiliki 26 kasus aktif di mana para pasien sudah diisolasi.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)