Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Bareskrim Akan Gelar Perkara Kasus 3 Industri Farmasi Terkait Gagal Ginjal
31 Oktober 2022 22:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Tim gabungan Bareskrim Polri masih mendalami kasus gagal ginjal aku misterius yang telah menewaskan 159 anak. Sejauh ini ada 3 industri farmasi yang tengah diperiksa Bareskrim dan BPOM.
ADVERTISEMENT
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Pipit Rismanto mengatakan, pihaknya akan mengagendakan gelar perkara dalam waktu dekat untuk menetapkan status hukum kasus itu.
"Nanti tunggu mereka mau gelar perkara dulu," kata Pipit lewat pesan singkatnya tanpa mengungkap jadwal gelar perkara, Senin (31/10).
Saat disinggung soal status penyelidikan atau penyidikan, Pipit belum memberi jawaban. Dia juga belum mengungkap identitas 3 industri farmasi tersebut.
Beberapa waktu lalu, Pipit mengungkapkan telah menyiapkan sangkaan Pasal 196 UU Kesehatan terhadap pihak-pihak yang terbukti melakukan tindak pidana di kasus itu. Hanya saja, sejumlah pembuktian masih perlu dilakukan guna menetapkan tersangka.
"(Sangkaan) Pasal 196 UU Kesehatan. Kita mau menginvestigasi bukan hanya mengejar unsur pidana baik itu kelalaian atau kesengajaan nanti pasti kita akan ungkap," terangnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, BPOM menyebut ada 2 industri farmasi yang dipidana yakni PT Yarindo. Kepala BPOM Penny Lukito menyebut, PT Yarindo dipidanakan terkait menggunakan bahan penyebab etilen glikol (EG) jauh dari batas aman. EG bersama DEG merupakan pemicu melonjaknya kasus gagal ginjal pada anak dua bulan terakhir.
"Produk PT Yarindo, yaitu Flurin DMP Sirup terbukti menggunakan bahan baku propilen glikol yang mengandung etilen glikol sebesar 48 mg/ml, di mana syaratnya harus kurang dari 0,1 mg/ml," kata Penny Lukito dalam konferensi pers, Senin (31/10).
Selanjutnya perusahaan PT Afi Farma. Menurut Penny, bahan baku produk PT Afi Farma mengandung EG dan DEG melebihi ambang batas.
"Ini informasi baru, kami menemukan produk obat sirup Paracetamol Drops, Paracetamol Syrup rasa peppermint produksi PT Afi Farma. Jadi ada satu produsen ketiga yang diduga ada unsur pidana. Berdasarkan pengujiannya kandungan dari produk dan bahan baku sudah menunjukkan kandungan EG dan DEG melebihi ambang batas," ucap Kepala BPOM Penny.
ADVERTISEMENT