Bareskrim Belum Periksa Produsen Praxion, Tunggu Hasil Uji BPOM

7 Februari 2023 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirtipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pol Pipit Rismanto (tengah) di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/4). Foto: Nugroho GN/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirtipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pol Pipit Rismanto (tengah) di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/4). Foto: Nugroho GN/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri belum memeriksa PT Pharos Indonesia selaku produsen obat sirop Praxion. Pemeriksaan akan dilakukan bila hasil pengujian dari BPOM sudah keluar.
ADVERTISEMENT
Obat Praxion saat ini dilarang peredarannya oleh BPOM karena terkait kasus gagal ginjal akut di Jakarta. Salah satu pasien gagal ginjal berusia 1 tahun yang meninggal dunia, diketahui meminum obat tersebut.
"Kita belum ke sana (memeriksa). Kita nanti lihat dari hasil BPOM dulu, apakah melebihi ambang batas atau tidak. Itu baru mengarah ke saja," kata Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pipit Rismanto kepada wartawan, Selasa (7/2).
Menurut Pipit, obat yang dikonsumsi pasien tersebut bukan hanya Praxion, ada obat lain yang masih ditelusuri polisi.
"Yang dikonsumsi kan informasi sementara kan, Praxion itu terakhir. Ada sebelumnya, sebelumnya ini lagi ingin kita (cari) tahu," ucap Pipit.
Polisi akan Periksa Pihak Puskesmas
ADVERTISEMENT
Polisi sudah melakukan pemeriksaan lapangan untuk menyelidiki kasus ini. Orang tua pasien juga sudah dimintai informasi soal riwayat pasien.
Selain itu, pihak Puskesmas yang ikut menangani pasien sebelum dirujuk ke RSCM juga akan dimintai keterangan.
"Dari pihak Puskesmas dan lain-lainnya nanti kita akan lakukan pemanggilan secara resmi," katanya.
Kasus gangguan ginjal akut kembali muncul. Kali ini dua pasien dilaporkan mengalami gangguan ginjal akut di DKI akhir Januari 2023. Satu anak meninggal dunia dan satu lagi masih dalam perawatan di RSCM.
Dengan dilaporkannya tambahan kasus baru GGAPA, hingga 5 Februari 2023 tercatat 326 kasus GGAPA dan satu suspek yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia.
Dari sejumlah tersebut 116 kasus dinyatakan sembuh, sementara enam kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.
ADVERTISEMENT
PT Pharos Indonesia pastikan produknya aman
PT Pharos Indonesia selaku produsen obat penurun demam merek Praxion memastikan obat tersebut tidak mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG), yang menjadi penyebab gagal ginjal. Hal tersebut sudah dibuktikan melalui uji laboratorium independen yang dilakukan oleh Pharos.
Ada tiga laboratorium yang melakukan uji. Pertama Lab Saraswanti Indo Genetech dan kedua Lab Sucofindo. Hasil dari kedua lab tersebut menunjukkan bahwa produk Praxion memenuhi spesifikasi Farmakope Indonesia VI suplemen II (memenuhi syarat).
"Hasil uji ini telah disampaikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," kata Director of Corporate Communication PT Pharos Indonesia Ida Nurtika dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Selasa (7/2).
Sementara hasil uji dari laboratorium ketiga akan segera dilaporkan setelah proses uji di lab tersebut selesai.
ADVERTISEMENT