Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Bareskrim Panggil Kades Kohod Sebagai Tersangka Senin 24 Februari
21 Februari 2025 17:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri telah melayangkan panggilan terhadap Kades Kohod, Kabupaten Tangerang, Arsin, yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pagar laut Tangerang.
ADVERTISEMENT
“Saat ini kita sudah melaksanakan upaya paksa, yaitu berupa pemanggilan tersangka. Dan kemudian, manakala kita sudah melaksanakan upaya semacam ini, tentu saja kita mengikuti ketentuan ataupun aturan yang sudah diatur,” ujar Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/2).
Djuhandhani menegaskan bahwa pihaknya akan tetap profesional dalam menangani kasus ini. Pemeriksaan terhadap Kades Kohod dan tiga tersangka lainnya dijadwalkan pada Senin 24 Februari 2025.
“Kemarin kami panggil, kita sekarang kan tiga hari sebelumnya harus kita sampaikan panggilan ini. Semoga hari Senin datang,” kata Djuhandhani.
Sementara itu, penyidik juga telah menerima hasil laboratorium forensik (labfor) terkait kasus ini. Sejumlah saksi tambahan juga diperiksa, termasuk ahli pidana, untuk melengkapi berkas perkara.
ADVERTISEMENT
“Kita kemarin tentu saja hasil labfor sudah kita terima. Tentu saja setelah hasil labfor ini kita menentukan berita acara, sehingga nanti labfor bisa menjelaskan seperti yang disebutkan dalam proses uji labnya,” ujarnya
Mengenai kemungkinan penahanan, Djuhandhani menyatakan bahwa hal tersebut akan diputuskan setelah pemeriksaan tersangka.
“Kemudian ditanyakan, apakah akan dilaksanakan penahanan, kalau tidak salah ya. Kita lihat hasil pemeriksaan, kemudian kita lihat bagaimana keyakinan penyidik," ujarnya.
"Karena kembali lagi ke penyidik, kita lihat apakah tersangka ini nantinya akan melari, potensi melarikan diri, menghilangkan barang bukti, ataupun mengulangi perbuatannya,” sambungnya.
Sebelumnya, Arsin ditetapkan tersangka bersama Sekretaris Desa Kohod Ujang Karta dan dua orang lain berinisial SP dan CE. Mereka ditetapkan sebagai tersangka karena memalsukan dokumen terkait pagar laut di Tangerang.
ADVERTISEMENT
Mereka dijerat Pasal 263 KUHP dan Pasal 264 KUHP. Ancaman hukumannya paling tinggi 8 tahun penjara.