Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Bareskrim Polri Ungkap Jaringan Judi Online Server Eropa, 9 Orang Ditangkap
21 Februari 2025 16:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri mengungkap kasus judi online. Dalam pengungkapan ini, polisi menangkap sembilan tersangka yang terafiliasi dengan situs 1*BE*, sebuah situs judi online yang servernya berbasis di Eropa.
ADVERTISEMENT
Salah satu pemain bahkan tercatat bisa menyetor hingga Rp 6 miliar dalam sebulan untuk bermain di situs judi online tersebut.
“Kami melaksanakan penindakan judi online yaitu pada tanggal 12 November 2024 dengan LP/A/8/XI/2024/SPKT/Dittipidum/Bareskrim Polri,” ujar Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/2).
Djuhandhani menjelaskan, pengungkapan jaringan judi online ini dilakukan secara bertahap. Penindakan pertama dilakukan pada 12 November 2024 di lima lokasi, yakni Cianjur (tiga titik), Tangerang, dan Depok. Dari operasi ini, polisi menangkap lima tersangka:
• AW (Agen grup Belklo situs 1*BE*)
• RNH (Supervisor operator)
• CRW (Admin keuangan)
• MYT (Operator)
• RI (Member Platinum)
ADVERTISEMENT
Dari pengungkapan ini, polisi menyita 80 kartu ATM, 17 buku tabungan, 12 ponsel, satu komputer, dan satu laptop.
Setelah melakukan pengembangan, polisi kembali melakukan penindakan pada 11 Februari 2025 di dua provinsi, yakni Riau dan Kepulauan Riau. Empat tersangka tambahan ditangkap:
• AT (Agen grup Mimosa situs 1*BE*)
• DHK (Operator)
• FR (Operator)
• WY (Admin keuangan)
Server Judol di Eropa
Barang bukti yang diamankan dalam operasi ini antara lain 19 ponsel, tiga laptop, satu komputer, empat token BCA, 43 kartu ATM, 34 buku tabungan, delapan tas mewah, lima jam tangan mewah, serta kendaraan Kawasaki, Toyota Fortuner, dan Honda CRV.
Selain itu, polisi juga menyita mata uang asing senilai lebih dari Rp 11,4 miliar, terdiri dari dolar Singapura dan dolar Amerika Serikat. Uang tunai dalam pecahan rupiah yang disita mencapai Rp 1,5 miliar.
ADVERTISEMENT
Djuhandhani menjelaskan bahwa situs judi online 1*BE* beroperasi dengan server berbasis di Eropa. Di Indonesia, para pelaku menggunakan domain 1*be*in**.com dan berperan sebagai agen yang merekrut pemain lokal.
“Kemudian para pelaku tersebut mendaftarkan sebagai agen judi online 1*BE* di regional indonesia dan menjalankan kegiatan judi online pelaku menggunakan rekening orang lain sebagai rekening penampung dan rekening deposit dan rekening pembayaran,” ujarnya.
Selain itu, mereka berkoordinasi dengan agen judi online di China, Filipina, Kamboja, Vietnam, dan Thailand melalui Telegram, Skype, dan WhatsApp untuk berbagi informasi soal perbankan dan pengawasan dari aparat hukum.
Keuntungan dari judi online ini disamarkan melalui pencucian uang. Para tersangka mengkonversi hasil judi ke mata uang asing lewat money changer, kemudian digunakan untuk kepentingan pribadi.
ADVERTISEMENT
“Hasil keuntungan dari judol para pelaku menyamarkan dengan menempatkan dana melalui rekening atas nama orang lain kemudian para pelaku mengkonversikan mata uang asli ke mata uang asing melalui beberapa money changer kemudian digunakan sebagai kebutuhan pribadi pelaku,” ujarnya.
Omzet Miliar Rupiah
Djuhandhani menyebut, dalam setahun para pelaku bisa meraup keuntungan ratusan miliar rupiah.
“Hasil kegiatan judol tersebut para pelaku memperoleh keuntungan ratusan miliar dalam kurun 1 tahun,” ujarnya
Polisi menjerat para tersangka dengan Pasal 303 KUHP, Pasal 45 ayat 3 jo Pasal 27 ayat 2 UU ITE, serta Pasal 3, 4, dan 5 UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Salah satu tersangka yang diamankan adalah RI, seorang pengusaha yang dikenal sebagai “Member Platinum” di 1*BET. Djuhandhani mengungkapkan bahwa RI memiliki kebiasaan bermain dengan nilai taruhan tinggi.
ADVERTISEMENT
“Memang atas nama RI ini adalah seorang pengusaha dan dia hobi bermain judi online. Dan dia bermain, kalau kemarin yang kita dapatkan sampai miliaran dalam menu sampai 5 sampai 6 miliar bermain judi online ini,” katanya.
Djuhandhani mengakui bahwa situs 1*BET masih bisa diakses dan mudah ditemukan di Google. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian terkait guna memblokir situs tersebut.
“Ini tadi kami sampaikan bahwa kami akan berkoordinasi dengan kementerian terkait, termasuk untuk pemblokiran,” jelasnya