Bareskrim Tangkap Ustaz Yahya Waloni Terkait Dugaan Ujaran Kebencian

26 Agustus 2021 18:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
48
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penangkapan Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penangkapan Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Bareskrim Polri menangkap Ustaz Yahya Waloni terkait dugaan ujaran kebencian. Yahya dilaporkan diduga terkait ceramah yang menyebut Bible Palsu.
ADVERTISEMENT
Dari informasi yang dihimpun kumparan, Yahya Waloni ditangkap di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (26/8/2021), oleh Tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
Sebelumnya, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Manado melaporkan Yahya Waloni ke Kepolisian Daerah Sulawesi Utara, Selasa (27/8/2019). GAMKI melaporkan Waloni dengan tuduhan menyampaikan ceramah bermuatan ujaran kebencian.
Dalam laporan dengan nomor surat STTLP/589.a/VIII/2019/SPKT, GAMKI mempersoalkan video viral Yahya Waloni di YouTube yang dinilai sudah meresahkan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Sulawesi Utara.
"Atas dasar pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana yang telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2018 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Kami kemudian melaporkan Yahya Waloni karena diduga menyampaikan ujaran kebencian yang meresahkan," kata Ketua DPC GAMKI Manado, Fransiscus Enoch, usai melapor di Polda Sulut, Selasa malam (27/8/2019).
Ustaz Yahya Waloni. Foto: Dok. Instagram
Ceramah Yahya Waloni memang sering menjadi sorotan dan kontroversi. Pada tahun 2018 dia memelesetkan nama Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menjadi Tuan Guru Bajingan.
ADVERTISEMENT
Atas hal itu, LBH Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat) dan Himpunan Mahasiswa Nahdlatun Wathon (Himma NW) Jakarta melaporkan Yahya Waloni ke Bareskrim Mabes Polri.
Dalam ceramah pada tahun 2018 juga, Yahya Waloni juga dinilai menyerang Ma'ruf Amin yang saat itu menjadi cawapres dengan sebutan 'sudah uzur dan akan mati'.
Yahya Waloni lahir di Manado pada 30 November 1970. Dalam ceramahnya, dia mengaku pernah menjadi pendeta dan masuk Islam pada tahun 2006.