Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bareskrim Ungkap Jalur Keluar Masuk Imigran Ilegal ke Indonesia
29 Maret 2017 16:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Bareskrim Polri mengungkap jalur yang digunakan imigran ilegal keluar masuk Indonesia. Para imigran memanfaatkan jalur darat, laut, dan udara untuk dapat melintasi Indonesia dan mencapai tempat tujuannya.
ADVERTISEMENT
Untuk masuk ke Indonesia, lewat jalur udara para imigran masuk melalui  melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. "Kemudian menyebar ke beberapa daerah di Indonesia, ke Aceh, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, baru mereka mencari jalan menuju Australia," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim, Brigjen Herry Rudolph Nahak, di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat (29/3).
Selain itu, pada jalur darat para imigran juga menggunakan perbatasan Indonesia dan Malaysia. "Jalur darat, dari Pakistan masuk  ke Kuala Lumpur lalu ke Sarawak dan jalur darat masuk ke Kalimantan Barat. Setelah masuk Indonesia menyebar ke Jawa, misalnya Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, ada juga yang ke Sulawesi Selatan, NTB, NTT, lalu mencari arah ke Australia, " kata Rudolph.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk jalur keluar dari Indonesia para imigran berupaya jalur laut guna mencapai pulau terluar Australia yaitu Christmas Island dan Cartier Island. "Sebetulnya sudah dilakukan penjagaan ketat di Australia khusunya di Christmas island dan Cartier tapi mereka berusaha melalui jalur ini," kata Rudolph.
Menurut Rudolph, ada ribuan orang imigran yang masuk secara ilegal ke Indonesia. "Di Indonesia jumlah imigran yang masuk adalah 14.191 yang masuk secara ilegal," kata Rudolph.
Imigran ilegal yang masuk Indonesia rata-rata berasal dari negara rawan konflik seperti Palestina, Irak, Iran, Sri Lanka, Myanmar, Nigeria, dan Afghanistan. Namun, yang paling banyak berasal dari Afghanistan.
Rudolph menuturkan, para imigran menilai Indonesia merupakan wilayah yang mudah sebagai tempat transit untuk mencapai wilayah yang mereka ingin capai. "Ya jalur masuk ke Australia yang menurut mereka gampang masuknya dan paling gampang keluarnya," katanya.
Herry menjelaskan sebagian besar imigran ilegal yang melintasi Indonesia hendak pergi menuju Australia. Namun, ada juga yang memanfaatkan Malaysia sebagai tempat mencari uang sementara menunggu ke Australia. "Ada juga yang akan berangkat ke Australia, tapi ada yang sambil tujuannya ke Australia bekerja di Malaysia sementara untuk mencari uang, itu keterangan mereka," kata Rudolph.
ADVERTISEMENT