Bareskrim Usut Dugaan Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah

24 April 2023 19:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
Komentar berisi ujaran kebencian peneliti BRIN. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Komentar berisi ujaran kebencian peneliti BRIN. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bareskrim Polri mengatakan tengah mengusut pernyataan peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin, soal ancaman akan membunuh warga Muhammadiyah terkait penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
ADVERTISEMENT
"Sedang kita profilling tentang pernyataan tersebut," ujar Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid saat dikonfirmasi, Senin (24/4).
Namun demikian, dia belum dapat berkomentar lebih jauh terkait sejauh mana penyelidikan yang telah dilakukan.
AP Hasanuddin sebelumnya berkomentar terkait perbedaan penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah di unggahan Facebook milik peneliti BRIN Prof Thomas Djamaluddin.
Saat itu Thomas yang merupakan mantan kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) merespons komentar dari Aflahal Mufadilah. Thomas menilai Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Lebaran 2023.
"Ya, sudah tidak taat keputusan pemeritah, eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulis Thomas.
Unggahan di akun Thomas itu juga dikomentari oleh juniornya. Melalui akun AP Hasanuddin, dia membalas komentar Ahmad Fauzan S dengan menuliskan kemarahan atas sikap Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata Andi.