Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Bareskrim Usut Gangguan Sistem hingga Kebocoran Dana Bank DKI
21 April 2025 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Bareskrim Polri tengah mengusut gangguan sistem perbankan yang mengakibatkan adanya kebocoran dana di Bank DKI. Penyelidikan dilakukan oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
ADVERTISEMENT
"Bareskrim Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Siber masih melakukan pendalaman terhadap laporan terkait gangguan sistem Bank DKI. Kami pastikan bahwa proses ini dilakukan secara profesional dan transparan," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, kepada wartawan, Senin (21/4).
Trunoyudo mengeklaim penyelidikan akan dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Ia pun berjanji akan terus menyampaikan perkembangan prosesnya.
“Setiap perkembangan penyelidikan akan kami sampaikan kepada publik sesuai prosedur dan tahapan penyidikan. Kami mohon masyarakat bersabar dan memberikan kepercayaan kepada Polri untuk menangani kasus ini dengan tuntas,” ujar dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengakui ada kebocoran dana bermasalahnya sistem IT perbankan di Bank DKI. Setelah mencopot Direktur IT Bank DKI, Amirul Wicaksono, Pramono melaporkan kasus ini ke Bareskrim.
ADVERTISEMENT
“Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali. Dan kejadiannya hampir serupa. Di mana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik. Dan hal itu terlihat dari, terus terang ada kebocoran,” ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Rabu (9/4).
“Jumlah angkanya yang tahu direksi Bank DKI. Karena kejadiannya sudah tiga kali, maka saya memutuskan. Yang pertama, semuanya dilaporkan kepada Bareskrim,” sambungnya.
Meski begitu, Pramono memastikan rekening nasabah Bank DKI tidak terdampak gangguan sistem perbankan ini.
Gangguan perbankan tersebut terjadi sejak 29 Maret 2025. Akibatnya nasabah tidak bisa melakukan transaksi.
“Sama sekali tidak ada dampak kepada nasabah. Karena yang diganggu itu adalah rekeningnya Bank DKI yang ada di Bank BNI. Sehingga dengan demikian sebenarnya kepada nasabah tidak ada gangguan sama sekali,” kata dia.
ADVERTISEMENT
“Maka sejak kemarin saya sudah meminta untuk seluruh fasilitas transaksi yang dimiliki oleh Bank DKI dinormalkan kembali. Sehingga dengan demikian, sama sekali tidak ada nasabah yang dirugikan,” tambahnya.
Meski begitu Pramono membenarkan adanya kebocoran dana dalam kasus ini. Namun, politisi PDIP itu enggan mengungkap jumlahnya.