Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Atap di delapan ruangan kelas SMK N 24 Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, ambruk. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (21/2) dini hari sekitar pukul 02.45 WIB.
ADVERTISEMENT
"Kejadian tadi pagi jam 02.45 WIB, petugas jaga malam melaporkan ke kami ada atap kelas ambruk," kata Kepala SMKN 24 Bambu Apus, Tri Eriyani dikutip dari Antara.
Tri mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun sebanyak 600 siswa terdampak akibat peristiwa itu.
"Di atas itu ruang teori saja. Hari ini kita kosongkan 17 ruang kelasnya karena berada satu lantai dengan delapan ruang kelas yang atapnya ambruk," ucap Tri.
Tri juga belum bisa mengungkapkan penyebab ambruknya atap itu. Namun ia mengatakan sebelum atap sekolah ambruk, hujan deras terjadi di sekitar lokasi.
Mendapat informasi itu, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar langsung meninjau lokasi kejadian. Ia mengaku heran karena bangunan sekolah baru direhabilitasi berskala berat menggunakan alokasi anggaran daerah 2018.
ADVERTISEMENT
"Heran juga, kenapa rehabilitasi tahun 2018 dan hujan tidak terlalu besar kok bisa runtuh," kata Anwar.
Anwar menuturkan dirinya berniat memanggil pihak kontraktor, PT Daudos Mauli, untuk mengklarifikasi faktor utama penyebab ambruknya atap delapan ruang kelas di SMKN 24 Bambu Apus.
Selain meminta keterangan kontraktor, Pemkot Jakarta Timur juga akan memanggil Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari proyek rehabilitasi bangunan yang ambruk.
"Kita Pemkot Jaktim sangat prihatin. Ini harusnya tidak boleh terjadi lagi, ternyata masih terjadi lagi. Kalau kejadian siang hari, banyak yang belajar, korban pasti banyak," ucap dia.