Baru Dinyatakan Negatif COVID-19, PM Singapura Lee Hsien Loong Positif Lagi

Lee Hsien Loong, PM Singapura. Foto: REUTERS/Etienne Oliveau

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong kembali dinyatakan positif COVID-19. Diagnosis ini muncul hanya beberapa hari setelah pria berusia 71 tahun itu mengumumkan bahwa dirinya telah pulih usai terpapar virus corona pertama kali pada pekan lalu.

Dikutip dari The Straits Times, pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Lee dalam postingan di Facebook pribadinya pada Kamis (1/6). Dia mengaku merasa baik-baik saja, tetapi gejala COVID-19 yang kembali muncul ini merupakan efek dari virus yang sebelumnya menjangkit.

“Dokter saya mengatakan bahwa ini adalah kambuh pasca-COVID yang terjadi pada 5 hingga 10 persen kasus,” jelas Lee.

Virus corona yang dideritanya masih bersifat menular, kata Lee, tetapi risikonya tidak setinggi bila dibandingkan dengan infeksi awal. Orang nomor satu di pemerintahan Singapura itu pertama kali dinyatakan positif COVID-19 pada Senin (22/5) usai melakukan serangkaian kunjungan ke Afrika Selatan, Kenya, dan Indonesia.

Lee sempat mengunjungi Ibu Kota Cape Town dari 14 hingga 16 Mei, lalu di Ibu Kota Nairobi dari 17 hingga 19 Mei. Lee juga sempat menghadiri pertemuan puncak KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo pada 9-11 Mei.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN , di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Rabu (10/5/2023). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Pada pekan lalu, Lee juga mengumumkan dia tertular COVID-19 dalam postingan di Facebook pribadinya. Dia menuliskan bahwa dikarenakan usianya yang sudah sepuh, dokter meresepkannya obat antivirus jenis Paxlovid dan menyarankannya melakukan karantina mandiri hingga gejalanya menghilang.

Saran serupa juga diberikan oleh dokter Lee kali ini. Sementara dia beristirahat di rumah, menurut pernyataan dari kantornya, Wakil PM Singapura Lawrence Wong akan menjadi Plt Perdana Menteri dan menggantikan dirinya untuk sementara.

“Wong akan menjadi tuan rumah bagi Perdana Menteri Australia Anthony Albanese untuk Pertemuan Pemimpin Tahunan Singapura-Australia ke-8 pada hari Jumat,” tambah pernyataan tersebut.

Sebenarnya, fenomena ketika virus corona kembali muncul setelah baru didiagnosa negatif bisa dialami oleh beberapa orang.

Menurut sebuah penelitian Reuters pada 2022 di Amerika Serikat, kambuhnya gejala COVID-19 pada beberapa pasien yang mengkonsumsi Paxlovid kemungkinan berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh mereka yang kuat — bukan sebaliknya.

Presiden AS Joe Biden dan mantan penasihat medisnya, Dr Anthony Fauci, keduanya juga mengalami pemulihan COVID-19 setelah menggunakan Paxlovid.