Baru Kalah Pemilu, PM Finlandia Sanna Marin Bercerai dengan Suami

13 Mei 2023 20:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin. Foto: Alessandro Rampazzo/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin. Foto: Alessandro Rampazzo/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdana Menteri Finlandia yang akan segera meninggalkan jabatannya, Sanna Marin, bercerai dengan suaminya setelah hampir dua dekade bersama.
ADVERTISEMENT
Pengumuman menggemparkan tersebut muncul, tak lama usai perempuan berusia 37 tahun itu kalah pemilu pada bulan lalu.
Dalam sebuah postingan di Instagram pribadinya pada Rabu (10/5), Marin menulis bahwa dirinya dan sang suami, Markus Raikkonen, telah mengajukan gugatan cerai.
“Kami telah mengajukan gugatan cerai bersama-sama. Kami berterima kasih atas 19 tahun kebersamaan kami,” ungkap Marin.
Marin menambahkan, meski sudah bercerai tetapi dia masih memiliki hubungan yang baik dengan Raikkonen. “Kami akan terus menghabiskan waktu bersama sebagai sebuah keluarga dan satu sama lain,” sambung dia.
Dikutip dari BBC, Raikkonen — yang turut mengumumkan kabar serupa di akun Instagram-nya itu adalah seorang eks pemain bola profesional dan pengusaha. Pasangan ini menikah pada 2020 dan dikaruniai seorang anak perempuan berusia lima tahun.
ADVERTISEMENT
Dalam kariernya, Marin menjadi perdana menteri termuda di dunia yang berusia di bawah 35 tahun ketika dia mulai menjabat pada 2019. Perempuan kelahiran 16 November 1985 itu juga memiliki reputasi yang baik semasa jabatannya.
Banyak yang memuji kinerja Marin atas upayanya membawa Finlandia menjadi anggota blok militer NATO dan mengeluarkan negaranya dari krisis pandemi COVID-19. Namun, dia kalah dari Partai Koalisi Nasional yang dipimpin oleh Petteri Orpo dan Partai Finns yang dipimpin oleh Riikka Purra dalam pemilu pada April lalu.
Itu merupakan kekalahan yang pahit bagi Marin. Meskipun dia berhasil menambah kursi partainya dan mendapatkan 19,9 persen suara, tetapi sekutu koalisinya kehilangan kursi dalam jumlah yang signifikan.
Sehingga, pemerintahan Partai Sosial Demokrat yang dipimpin Marin secara resmi mengundurkan diri. Namun, dia masih akan menjabat sebagai pelaksana hingga pemerintahan baru telah dibentuk dan penggantinya ditunjuk.
ADVERTISEMENT

Skandal Video Berpesta

Terlepas dari prestasi dan kekalahannya dalam pemungutan suara di parlemen, Marin merupakan sosok yang menjadi polemik di Finlandia.
Marin acap kali menjadi sasaran kritik atas kecintaannya berpesta — terutama ketika sebuah video yang menunjukkan dirinya sedang mabuk dan berjoget tersebar dari salah satu unggahan di media sosial temannya, seorang selebriti terkenal di Finlandia, pada Agustus 2022 lalu.
Insiden itu mengundang kritik dan kecaman dari berbagai pihak — menuding perilaku Marin telah merusak reputasi dan keamanan Finlandia.
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengadakan konferensi pers setelah video pestanya bocor ke media sosial dan memicu kritik awal pekan ini, di Helsinki, Finlandia, Jumat (19/8/2022). Foto: Lehtikuva/Roni Rekomaa via REUTERS
Dalam pernyataan klarifikasinya, Marin mengatakan bahwa video tersebut direkam di ‘kediaman pribadi’ dan bahwa dia hanya menghabiskan malam bersama teman-temannya.
Imbasnya, Marin juga harus menjalani tes narkoba untuk meredakan kekhawatiran dan menghilangkan kecurigaan akan adanya pelanggaran. Hasil tes narkobanya pun negatif.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Associated Press, dalam sebuah pernyataan klarifikasinya Marin menegaskan bahwa dia hanya berpesta dan tidak menggunakan narkoba. “Saya kecewa karena hal ini telah menjadi konsumsi publik. Saya menghabiskan malam itu dengan teman-teman. Berpesta cukup liar, ya. Menari dan bernyanyi,” jelas dia.
“Saya sendiri tidak menggunakan narkoba, atau apa pun selain alkohol. Saya menari, bernyanyi dan berpesta dan melakukan hal-hal yang legal,” tegas Marin.
Sementara beberapa pihak — yang sebagian besar terdiri dari perempuan membela hak Marin untuk memiliki kehidupan pribadi, tetapi bagi pihak lain skandal video tersebut tidak sesuai dengan jabatannya.
Hal itu juga dijadikan bukti oleh para oposisi dan kritikus, bahwa Marin masih kurang berpengalaman untuk berprofesi sebagai kepala pemerintahan di Finlandia.
ADVERTISEMENT