Baru Menjabat Sehari, Magdalena Andersson Mundur dari PM Swedia

25 November 2021 3:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri baru Swedia Magdalena Andersson. Foto: Erik Simander /Kantor Berita TT/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri baru Swedia Magdalena Andersson. Foto: Erik Simander /Kantor Berita TT/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri perempuan pertama Swedia, Magdalena Andersson, mengundurkan diri dari jabatannya beberapa jam usai ditunjuk sebagai PM. Penunjukan dan pengunduran diri itu berlangsung pada Rabu (24/11).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, hal tersebut dilakukan setelah Partai Hijau (Green Party), partai dalam koalisi pemerintahannya, memutuskan untuk keluar.
Keputusan itu diambil Partai Hijau usai parlemen Swedia menolak rancangan anggaran yang diajukan oleh koalisi dua partai tersebut.
Meskipun telah mengundurkan diri, Andersson mengatakan ia berharap bisa kembali ditunjuk sebagai perdana menteri. Kali ini, sebagai ketua dari pemerintahan partai tunggal.
Perdana Menteri baru Swedia Magdalena Andersson. Foto: Erik Simander /Kantor Berita TT/via REUTERS
“Saya telah meminta kepada ketua parlemen untuk dibebaskan dari tugas-tugas saya sebagai perdana menteri,” kata Andersson pada konferensi pers.
“Saya siap menjadi perdana menteri pada pemerintahan Sosial Demokrat, partai tunggal,” lanjutnya.
Prospek tersebut tampak cukup menjanjikan, mengingat politikus Partai Sosial Demokrat itu menerima dukungan dari partai-partai lainnya.
Partai Hijau menjanjikan dukungan terhadap Andersson pada pemungutan suara konfirmasi di parlemen. Sedangkan partai lainnya, Partai Tengah (Centre Party), menyatakan abstain. Dalam praktiknya, abstain sama dengan mendukung pencalonan perdana menteri.
ADVERTISEMENT
Partai Kiri (Left Party) pun juga menyampaikan dukungannya terhadap Andersson.
Meskipun partai-partai ini gagal menyepakati anggaran, mereka mampu disatukan dengan satu tujuan. Yaitu, mencegah Partai Demokrat Swedia (Sweden Democrats) mengambil peran di pemerintahan. Partai Demokrat Swedia adalah partai populis yang terkenal anti-imigrasi.
Perdana Menteri baru Swedia Magdalena Andersson. Foto: Erik Simander /Kantor Berita TT/via REUTERS
“Partai Tengah akan membuka pintu baginya [Andersson] untuk menjadi perdana menteri,” ucap Ketua Partai Tengah, Annie Loof, lewat cuitan Twitternya.
“Kami akan memastikan, lagi, bahwa Swedia dapat memiliki pemerintahan yang tidak bergantung pada Demokrat Swedia,” lanjutnya.
Partai-partai oposisi, yakni Moderat (Moderates) dan Demokrat Kristen (Christian Democrats), didukung oleh Demokrat Swedia. Tetapi, mereka tak mampu memperoleh mayoritas di parlemen.
Ketua parlemen akan memutuskan langkah selanjutnya dari proses pencarian pemerintahan baru Swedia. Tetapi, besar kemungkinan Andersson akan kembali diajukan sebagai calon dalam beberapa hari ke depan.
ADVERTISEMENT
Eks Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven. Foto: Jonathan NACKSTRAND / AFP
Andersson mengambil jabatan PM dari Stefan Lovfen. Lovfen adalah ketua Partai Sosial Demokrat sejak 2012 hingga 2021.
Andersson pada Rabu (24/11) ditunjuk sebagai ketua dari koalisi minoritas dua partai (Partai Hijau dan Sosial Demokrat) yang didukung oleh Partai Tengah dan Kiri.
Tetapi, aliansi tersebut runtuh ketika Partai Tengah menolak mendukung rancangan anggaran dari pemerintahan baru ini.
Parlemen akhirnya mengesahkan rencana pengeluaran yang diajukan oleh tiga partai oposisi. Hal ini akhirnya berujung pada keluarnya Partai Hijau dari koalisi, dan membuat Andersson mau tak mau angkat kaki dari jabatannya.