Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Baru Selesai Direnovasi Usai Gempa, Ratusan AC Bekas di RSUD Cianjur Hilang
28 Juli 2023 16:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Cianjur , Jawa Barat, selesai melakukan renovasi ruang kantor dan perawatan, setelah diguncang gempa 21 November 2022. Namun, ratusan AC bekas yang diganti dengan AC sentral itu tiba-tiba hilang.
ADVERTISEMENT
"Tidak hanya ratusan unit AC yang hilang, tapi juga selang tembaga untuk jalur oksigen yang terpasang sentral ke setiap ruang perawatan juga hilang dipotong-potong," kata Kepala Bagian Umum RSUD Sayang Cianjur, Ade Rustam, kepada wartawan.
Ade mengungkapkan, hilangnya barang-barang itu diketahui saat kontraktor renovasi pembangunan gedung RSUD Sayang mengganti seluruh barang-barang di dalam gedung, termasuk AC, pada minggu lalu.
Ratusan unit AC bekas itu dicopot lalu diganti dengan AC sentral. Namun saat petugas rumah sakit akan menginventarisir, AC bekas tersebut sudah hilang.
"Ratusan unit AC dan selang tembaga oksigen yang lama justru hilang," jelas Ade.
Harga AC bekas tentunya tidak murah. Di toko online, AC bekas ada yang dihargai Rp 1,9 juta termasuk pasang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Arsiparis RSUD Sayang Cianjur, Nolis Yani Mulyani, menambahkan, saat ini sedang dilakukan pendataan aset agar semua aset yang ada tercatat dan ada bentuk fisiknya.
"Ini juga sesuai amanat Pak Bupati. Jadi, tim ini nanti menginventarisasi aset semuanya. Jadi sekarang belum dapat diketahui berapa barang banyak aset yang diduga hilang," jelasnya.
Polisi selidiki
Kasat Reskrim Polres Cianjur Iptu Tono Listianto mengungkapkan, pihaknya belum menerima laporan terkait ratusan AC milik RSUD Cianjur yang hilang.
"Laporan belum ada, tetapi saat ini kita sedang mendalaminya sesuai dengan standard operating procedure (SOP) berlaku," kata Tono, kepada wartawan, Jumat (28/7).
Tono menyebutkan, hingga saat ini belum ada pihak yang dimintai keterangan karena masih dalam pendalaman dan menggali informasi lainnya.
ADVERTISEMENT
"Masih melakukan penyelidikan awal kalau memang diperlukan untuk klarifikasi itu akan segera dilakukan," jelasnya.