Baru Seminggu Dibuka, Pendakian Gunung Semeru Ditutup Lagi: Akibat Cuaca Ekstrem

30 Desember 2024 17:41 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melintasi jalur Curah Kobokan saat asap vulkanis keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (28/12/2024).  Foto: Irfan Sumanjaya/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga melintasi jalur Curah Kobokan saat asap vulkanis keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (28/12/2024). Foto: Irfan Sumanjaya/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur, terpaksa kembali ditutup imbas cuaca buruk akhir-akhir ini.
ADVERTISEMENT
Satu minggu yang lalu, tepatnya Senin (23/12), Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni secara resmi membuka pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur, hingga kawasan Ranu Kumbolo.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (kedua kiri) meninjau batas pendakian di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Lumajang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024). Foto: Irfan Sumanjaya/ANTARA FOTO
"Berdasarkan pertimbangan kondisi cuaca ekstrem pada awal tahun 2025 dan setelah melakukan evaluasi berdasarkan kondisi di lapangan pada jalur pendakian Gunung Semeru," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Rudijanta Tjahja Nugraha dalam keterangan tertulis, Senin (30/12).

Ditutup Mulai Kamis (2/1/2025)

Rudijanta mengatakan, pendakian Gunung Semeru ini akan ditutup sementara mulai Kamis (2/1).
"Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memberlakukan penutupan sementara jalur pendakian Gunung Semeru terhitung mulai tanggal 2-16 Januari 2025. Aktivitas keberangkatan pendakian terakhir dilakukan pada tanggal 31 Desember 2024 dan kepulangan terakhir dilakukan pada tanggal 1 Januari 2025," terangnya.
ADVERTISEMENT
Asap vulkanis keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (28/12/2024). Foto: Irfan Sumanjaya/ANTARA FOTO
Ia menyampaikan, keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, serta keselamatan dan kenyamanan pengunjung.
"Kami mengimbau kepada seluruh calon pengunjung untuk mematuhi pengumuman ini dan tidak melakukan aktivitas pendakian secara ilegal," ucapnya.