Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Basarnas Soal Sinyal SOS di Pulau Laki: Tak Berkaitan dengan Sriwijaya Air SJ182
21 Januari 2021 11:09 WIB
ADVERTISEMENT
Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas ) Brigjen Rasman MS menegaskan munculnya sinyal SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, tak berkaitan dengan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Selain itu, Basarnas juga tak menemukan apa-apa di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada apa-apa di situ, sudah saya konfirmasi sama anggota tidak menemukan sesuatu," tegas Rasman di JICT II Tanjung Priok, dikutip Antara, Kamis (21/1).
Rasman menambahkan munculnya tanda SOS bisa saja terdapat skenario di mana nelayan yang dalam cuaca kurang baik berlindung di pulau tersebut dan menggunakan ponsel pintar untuk memasukkan tanda tersebut.
"Biasanya nelayan itu senangnya dia kalau cuaca kurang baik dia akan berlindung di situ. Perahunya dinaikkan, mungkin dia main HP atau segala macam. Ya, bisa saja. Tapi kalau berkaitan dengan Sriwijaya tidak ditemukan," ujar Rasman.
Sejumlah unggahan soal pancaran sinyal SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu ramai diperbincangkan netizen di media sosial. Diduga sinyal itu berkaitan dengan korban pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di sekitar Pulau Laki.
ADVERTISEMENT
SOS merupakan tanda bahaya yang menggunakan kode Morse Internasional. Tanda ini pertama kali digunakan pada 1 April 1905 oleh Jerman. Tanda ini digunakan untuk meminta pertolongan dengan segera.