Batuk-batuk sampai Sesak Napas: Warga New York Tercekik Kabut Asap

8 Juni 2023 11:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang-orang berjalan di tengah kabut dan asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan di Kanada yang menutupi cakrawala Manhattan, di New York City, New York, AS, Rabu (7/6/2023). Foto: Andrew Kelly/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Orang-orang berjalan di tengah kabut dan asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan di Kanada yang menutupi cakrawala Manhattan, di New York City, New York, AS, Rabu (7/6/2023). Foto: Andrew Kelly/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sesak napas sampai batuk-batuk. Itu yang dirasakan warga New York setelah kabut asap berbahaya, hasil kebakaran hutan di Kanada, menyelimuti timur laut Amerika Serikat pada Rabu (7/6).
ADVERTISEMENT
Warga New York City Jack Wright mengaku sebagai salah satu korban tercekik dampak kabut asap. Pensiunan pengacara berusia 76 tahun itu mengaku batuk-batuk sepanjang hari.
"Saya berhenti merokok 50 tahun lalu, tapi ini batuk yang saya rasa ketika saya masih merokok," kata Wright seperti dikutip dari AFP.
Orang-orang mengendarai sepeda di 6th Avenue saat kabut dan asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan di Kanada menyelimuti Kota New York, New York, AS, Rabu (7/6/2023). Foto: Andrew Kelly/REUTERS
Warga New York lainnya Mohammed Abbas bahkan mengaku kurang enak badan akibat menghirup udara buruk.
"Sesak napas. Saya sudah dijadwalkan untuk melakukan tes SIM hari ini, dan itu dibatalkan," ucap Abbas.
Turis asal Thailand yang sedang wisata di New York, Nicha Suaittiyanon, mengeluhkan kualitas udara New York yang sangat buruk. Ia menyebut, matanya berair dan gatal-gatal.
"Ini tercium seperti ada yang sedang barbeque," kata Nicha.
ADVERTISEMENT
Kabut asap yang menyelimuti New York membuat langit menguning. Patung Liberty hingga gedung-gedung pencakar langit sampai terlihat samar-sama.
Beberapa event olahraga di New York juga dibatalkan. Penundaan penerbangan dari dan menuju New York turut terjadi lantaran terbatasnya pandangan.
Menara One World Trade Center di Manhattan diselimuti kabut dan asap akibat kebakaran hutan dari Kanada, di New York, AS, Selasa (6/6/2023). Foto: Mike Segar/REUTERS
IQAir.com, yang mengukur kualitas udara di dunia dan New York, menyebut kota itu mengalami indeks kualitas udara (AQI) terburuk. Bahkan New York kini masuk dalam daftar kota udara buruk seperti New Delhi.
Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan, kini mereka masuk fase krisis darurat. Situasi ini akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Wali Kota New York City Eric Adams meminta warga membatasi aktivitas di luar ruangan. Hanya kegiatan sangat penting saja yang mungkin bisa dilakukan di luar ruangan.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan hari untuk latihan maraton," kata Adams.