Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengungkap sebanyak 30 orang petugas pengawas Pemilu 2024 gugur saat menjalankan tugas pengawasan. Angka 30 itu, dikatakan Bagja, merupakan data termutakhir yang ia terima pada Senin (26/2) yang juga sebagai hari terakhir tugas pengawas di tingkat TPS.
ADVERTISEMENT
"Sampai pekan ini ada penambahan sekitar 2 atau 3. Berarti sekitar 30 orang (petugas yang meninggal)," kata Bagja kepada wartawan di Kantor DKPP, Jakarta, Senin (26/2).
Bagja mengatakan, petugas pengawas pemilu yang gugur itu terdiri dari Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS), Panitia Kelurahan/Desa (PKD), dan pengawas kecamatan (Panwascam).
Bagja juga menyebutkan alasan gugurnya petugas karena faktor kelelahan. Hal tersebut juga jadi atensi untuk evaluasi bagi ajang Pemilu selanjutnya.
Soal penyaluran santunan bagi petugas gugur, Bagja menyebutkan sudah ada yang dalam tahap pemberian sesuai aturan yang dikeluarkan pemerintah.
“Nanti evaluasinya kan kita selesaikan dulu PSU-nya (pemungutan suara ulang), rekapitulasinya, gitu,” pungkasnya.
Sementara itu, KPU memberikan data terbaru terkait petugas TPS yang meninggal dunia pada Pemilu 2024. Sebanyak 90 petugas TPS yang meninggal terdiri dari petugas KPPS dan petugas keamanan di TPS.
ADVERTISEMENT
“Sampai dengan saya menyampaikan informasi ini, hari ini Jumat 23 Februari, data yang kami terima dari teman-teman KPU provinsi, kabupaten/kota, petugas TPS yang meninggal ada 90 orang,” kata Ketua KPU, Hasyim Asyari di Media Center KPU, Jakarta, Jumat (23/2).
Dari jumlah itu, 60 orang merupakan petugas KPPS dan 30 orang lainnya adalah petugas keamanan di TPS atau Linmas. Besaran santunan yang diberikan adalah sebesar Rp 36 juta.