Bawaslu soal 5 Amanat Ciganjur di Haul Gus Dur: Warning Bagi Penyelenggara

17 Desember 2023 0:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty saat dijumpai di acara Haul ke-14 Gus Dur di Ciganjur, Jaksel, Sabtu (16/12/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty saat dijumpai di acara Haul ke-14 Gus Dur di Ciganjur, Jaksel, Sabtu (16/12/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Bawaslu Lolly Suhenti merespons 5 point tuntutan terkait pemilu dalam Haul ke-14 Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Tuntutan itu dinamakan sebagai 'Amanat Ciganjur'.
ADVERTISEMENT
"Amanat Ciganjur ini menjadi penting karena seruan moral yang disampaikan itu adalah hal yang sebenarnya kita sama-sama inginkan," ujar Lolly saat dicegat wartawan di lokasi, Sabtu (16/12).
Lolly menyebut. setiap yang disebutkan dalam amanat itu seharusnya dapat diimplementasikan. Sebab membicarakan kualitas Pemilu 2024 dan demokrasi secara keseluruhan.
"Karena mata publik yang lihat banyak. Sehingga dalam konteks ini, tentu saja ini warning bagi penyelenggara pemilu. Kami engga boleh main-main karena akan ada masyarakat yang melihat kerja kami, bahkan bisa jadi melaporkan kami ke DKPP," tuturnya.
Dirinya menyebutkan bahwa Bawaslu akan terus berusaha untuk bekerja secara profesional dan baik.
"Tapi publik silahkan lihat, publik silahkan lihat, silahkan nilai, karena begitu kami menjadi penyelenggara pertaruhannya kan kepada demokrasi bangsa," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Amanat Ciganjur ini berisi 5 poin tuntutan. Saat dideklarasikan, amanat dibacakan oleh 5 tokoh yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Itu terbentuk dengan landasan etika budaya demokrasi Gus Dur.
Mereka adalah Istri Gusdur Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid,Dr. (H.C.), eks Menag RI Lukman Hakim Saifuddin, Filsuf Karlina Rohima Supelli, Tokoh Agama Katolik Romo Benny Susetyo, dan Tokoh Agama Protestan Gomar Gultom.
Berikut isi Amanat Ciganjur itu:
Bismillahirrahmanirrahim
Bahwa kekuasaan politik pada hakikatnya adalah sarana manifestasi kemaslahatan, dalam wujud kesejahteraan dan tegaknya harkat-martabat umat manusia. Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut, kekuasaan perlu diawasi dan dibatasi agar tidak terjebak dalam otoritarianisme yang justru dapat menghancurkan tujuan baik dari kekuasaan itu sendiri. Demokrasi adalah ikhtiar untuk menjaga agar kekuasaan dapat terkendali dan terkelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
Pemilu menjadi penting sebagai wujud pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam demokrasi. Agar Pemilu dapat benar-benar menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan tersebut, maka dengan senantiasa memohon petunjuk dan perlindungan Tuhan yang Maha Kuasa, kami menyampaikan pesan dan amanat kepada penyelenggara, pengawas, peserta dan semua warga bangsa yang memiliki hak pilih dalam Pemilu 2024,sebagai berikut:
1. Pemilu 2024 harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagai perwujudan dari nilai Ketuhanan, dijalankan dengan penghormatan penuh terhadap Hak Asasi Manusia, dan menjadi sarana yang adil untuk memperjuangkan harkat dan martabat manusia Indonesia tanpa kecuali.
2. Pemilu 2024 harus diarahkan bagi terbentuknya pemerintahan dan pengelolaan negara yang mengutamakan kesejahteraan rakyat, kemakmuran dan kemaslahatan bersama, tidak mementingkan kelompok tertentu, tidak meninggalkan dan meminggirkan satu pun elemen bangsa.
ADVERTISEMENT
3. Pemilu 2024 harus dijalankan secara berkeadaban dengan komitmen penyelenggaraan yang damai, jujur, adil, dan bermartabat. Peserta, penyelenggara, dan pengawas Pemilu, juga semua pihak dan segenap rakyat agar benar-benar mencegah tindak kekerasan dan praktik kecurangan. Aparatur dan alat negara, termasuk aparat keamanan, aparat pertahanan, dan aparat penegak hukum harus terjaga netralitasnya.
4. Pemilu 2024 harus digunakan sebagai pengikat dalam mengatur berbagai perbedaan kepentingan dan keberagaman, menjaga nilai luhur, hak dan kemerdekaan seluruh warga bangsa yang telah dijamin dan diamanatkan oleh konstitusi sebagai warisan para pendiri bangsa. Pemilu 2024 harus menaati konstitusi sebagai pijakan utama.
5. Pemilu 2024 harus dijadikan sebagai konsensus untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa berdaulat dan disegani, memiliki kemandirian dengan segala anugerah sumber daya manusia dan alam yang melimpah, serta memiliki jati diri dan kepribadian yang kuat di tengah peradaban global.
ADVERTISEMENT
Amanat ini dibuat dengan penuh kesadaran dan pengharapan agar Pemilu 2024 dapat menjadi sarana kemaslahatan bangsa dan bukan sekadar lomba berebut kekuasaan semata yang pada akhirnya hanya akan membawa kehancuran bagi bangsa kita.
Ciganjur, 16 Desember 2023
Hormat Kami,
Dr. (H.C.) Ny. H. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid,Dr. (H.C.)
K.H. Lukman Hakim Saifuddin,
Dr. Karlina Rohima Supelli,
Romo Benny Susetyo,
Pdt. Gomar Gultom, M.Th.