Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Bawaslu membenarkan temuan beberapa surat suara sudah tercoblos capres-cawapres 01 dan caleg NasDem di Selangor, Malaysia. Bawaslu sudah memprediksi pemilu WNI di Malaysia akan menimbulkan masalah.
ADVERTISEMENT
"Itu kan sudah ada tanda-tandanya, ini sudah ada tanda-tanda mereka aneh-aneh PPLN (Panitia Pemilu Luar Negeri). Kemudian kami sudah mengirimkan surat ke KPU untuk kemudian ada wakil dubes menjadi PPLN namanya deputy chief mission itu salah satunya PPLN dubes. Kami sudah kirim surat kepada KPU RI untuk ganti yang bersangkutan," kata Komisioner Bawaslu Rahmat Bagja saat dikonfirmasi, Kamis (11/4).
Bawaslu berpandangan jika wakil duta besar menjadi PPLN, dikhawtirkan akan terjadi konflik kepentingan. Selain itu, Bawaslu juga menyebut jika anak dari Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Rusdi Kirana menjadi salah satu peserta pemilu.
"Terjadi konflik kepentingan karena Pak Dubes punya anak yang sedang running (nyaleg) kami juga ada temuan sedang dibahas ditindak lanjut ada beberapa laporan dari Panwas, bahwa ada 1 laporan yang lagi kita dibahas temuan panwas bahwa anaknya Pak Dubes ini ikut dalam satu acara di dubes," jelas Bagja.
ADVERTISEMENT
Anak dubes dimaksud bernama Davin Kirnan anak dubes Rusdi Kirana, yang menjadi caleg DKI Jakarta II meliputi Jakarta Pusat, Selatan, dan luar negeri.
Bawaslu akan menggelar pleno untuk membahas temuan surta suara tercoblos ini. Salah satu poin yang akan dibahas yakin kemungkinan penundaan pemilu di Malaysia.
"Kita tunggu tindak lanjutnya, apakah masih kondusif atau tidak pemungutan suara di Malaysia. Ini yang jelas kami sudah meminta kepada KPU kepada PPLN agar pengawas TPS diliputkan dalam pengawasan kita. Tapi mereka menolak," tutur Bagja.