Bawaslu Temukan Sejumlah Permasalah Pemungutan Suara di Jabar

17 April 2019 20:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisioner Bawaslu, Rahmat Bagja. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komisioner Bawaslu, Rahmat Bagja. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Bawaslu RI menemukan sejumlah permasalahan dalam proses pemungutan suara di wilayah Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Anggota Bawaslu, Rahmat Bagja, mengatakan untuk di Kota Sukabumi mengalami kekurangan kertas suara dari jumlah masyarakat yang akan memilih.
“Kota Sukabumi kekurangan kertas suara 127, kemudian yang punya hak pilih 185 kesediaan kertas suara hanya 118 sehingga harus mengambil kertas suara dari TPS terdekat,” ucap Bagja di Gedung Bawaslu, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (17/4).
“Jadi pemilih kita sebenarnya telah mengerti siapa dan apa yang dipilih. Tetapi karena banyak DPTb (DPT Tambahan) sehingga kertas suara logistik harus betul-betul diperhatikan,” sambungnya.
Masalah lainnya terjadi di Kuningan.
“Ratusan segel kotak suara di Kuningan mengalami kerusakan. Hal ini ditemukan di beberapa TPS, khususnya di Kecamatan Waru, Ciawi, Gebang, Cimeru dan Cimanggis. Kerusakan segel bukan hanya terjadi di lubang kotak suara, tapi juga segel yang membungkus kabel tis,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk di Kota Depok, kata dia, di 5 kelurahan hampir tidak ada Daftar Pemilih Tetap (DPT) sehingga setiap kelurahan harus mengambil keperluan pemungutan suara sendiri.
“Kemudian di Kota Depok di Kecamatan Cipayung hampir di 5 kelurahan, hampir tidak ada DPT. Sehingga setiap kelurahan mengambil perlengkapan sendiri ke KPU kota tadi malam. Jadi pengambilan logistik ibarat rebut-rebutan,” terangnya.
Bagja melanjutkan, di wilayah Cianjur proses pemungutan suara juga mengalami keterlambatan dikarenakan masalah logistik pemilu.
“Kemudian ada keterlambatan pencoblosan diakibatkan keterlambatan datangnya logistik ke TPS di Kecamatan Cikalu Sikagamdi ada sebanyak 67 TPS di Cianjur. Di Kelurahan Sayang 93 TPS terlambat karena logistik. Dan masih banyak lagi yang masih kami tunggu update dari beberapa teman teman di daerah,” jelas Bagja.
ADVERTISEMENT